Di sebuah desa terpencil tinggallah Mbok Rondo, seorang nenek
setengah baya yang mengurus rumah tangga seorang diri. Ia tinggal
bersama Bawang Merah anaknya, dan Bawang Putih anak angkatnya.Bawang
Putih memiliki sifat yang penyayang, lembut, ramah, dan sopan. Bawang
Merah memiliki sifat yang pemalas,pemarah,egois,dan kasar. Meskipun
begitu, Bawang Putih sering disuruh mengerjakan pekerjaan rumah
sendirian,dan sering dicaci maki.
Suatu hari ia hendak mencuci selendang merah berbunga hitam milik Mbok Rondo. Selendang tersebut ia letakkan di keranjang. Lalu ia letakkan di atas batu. Tiba-tiba,keranjang yang berisi selendang tersebut jatuh ke dalam sungai. Lalu hanyut. Bawang Putih pun memutuskan untuk pulang.
Sesampainya di rumah, ia memberi tahukan hal tersebut. Mbok Rondo terkejut. Karena selendang tersebut merupakan selendang kesayangannya. Ia pun memukuli Bawang Putih sambil memarahi Bawang Putih. Bawang Putih hanya bisa menangis tersedu-sedu.
Esoknya ia bertekad untuk mencari selendang tersebut. Ia pun menyusuri sungai. Di perjalanan, ia pun bertanya kepada seorang bapak yang sedang memandikan kuda. Bapak tersebut menjawab tidak tahu. Ia terus berjalan. Ia melihat seorang saudagar. Ia pun bertanya. Saudagar tersebut berkata pernah melihat selendang tersebut. Ia menyarankan untuk pergi ke rumah Nini Buto Ijo. Bawang Putih lalu mengikuti saran tersebut.
Tak lama kemudian,ia pun sampai di rumah Nini Buto Ijo. Ia mengetuk pintu. Nini Buto Ijo bertanya,’’apa yang kau cari anak manis?’’
Ia pun menjawab,’’saya mencari selendang merah berbunga hitam’’.
‘’Ya, saya memiliki selendang tersebut’’jawab Nini Buto Ijo. Namun Nini Buto Ijo mengajukan syarat. Syaratnya, ia harus tinggal selama seminggu di rumah Nini Buto Ijo.
Bawang Putih rajin membantu Sang Nini. Lalu, setelah seminggu, Bawang Putih pun diberikan selendang yang telah dijanjikan. Sebelum Bawang Putih pulang, Sang Nini memberi pilihan 2 buah labu. Yang kecil atau yang besar. Ia memilih labu yang kecil. Ia juga mengucapkan terima kasih.
Sesampainya di rumah, Bawang Merah dan Mbok Rondo menyambutnya dengan acuh. Lalu, ketika Mbok Rondo melihat apa yang dibawa Bawang Putih, ia pun membantingnya.’’Buuuum!’’ Tiba-tiba,pada saat dibanting, keluarlah berlian dan emas. Mbok Rondo dan Bawang Merah terkejut.
Mbok Rondo menginginkan harta yang lebih banyak. Ia pun menyuruh Bawang Merah untuk berpura-pura kehilangan selendang. Sama seperti Bawang Putih, ia pura-pura mencuci selendang. Lalu ia langsung menyusuri sungai. Ia pun bertemu dengan bapak yang sedang memandikan kuda. Ia pun bertanya dengan ketus. Bapak tersebut menjawab tidak tahu.
Ia pun bertemu dengan seorang saudagar. Bawang Merah bertanya dengan ketus. Saudagar itu belum pernah melihat selendang tersebut. Namun, ia pun menyarankan untuk pergi ke rumah Nini Buto Ijo. Bawang Merah pun akhirnya sampai di rumah Nini Buto Ijo.
Nini Buto Ijo pun bertanya,’’Apa yang kau cari anak manis?’’.
Bawang Merah menjawabnya dengan ketus.”Huh,tentu saja aku mencari selendang milikku”.
Sang Nini pun sebetulnya tidak mengetahui selendang tersebut berada di mana. Namun,Sang Nini akan memberikan selendang bekas miliknya. Ia pun disuruh tinggal selama seminggu. Di sana ia hanya tidur-tiduran dan tidak pernah membantu Sang Nini.
Setelah seminggu, ia pun menagih labu tersebut.”Ni, labu ni!” teriak Bawang Merah sambil menagih.
”Iya sebentar”, jawab Sang Nini. Ia diberi pilihan 2 labu. Ia langsung memilih yang besar, dan pulang tanpa mengucapkan terima kasih.
Sesampainya di rumah, Mbok Rondo sangat gembira. Mereka pun menyuruh Bawang Putih untuk diam di kamarnya. Karena takut ia meminta bagian. Mbok Rondo segera membantingnya.
”Buuuuuuum” Dan keluarlah ular-ular berbisa yang langsung menggigit mereka berdua.Dan begitulah kisah Bawang Putih dan Bawang Merah.
Suatu hari ia hendak mencuci selendang merah berbunga hitam milik Mbok Rondo. Selendang tersebut ia letakkan di keranjang. Lalu ia letakkan di atas batu. Tiba-tiba,keranjang yang berisi selendang tersebut jatuh ke dalam sungai. Lalu hanyut. Bawang Putih pun memutuskan untuk pulang.
Sesampainya di rumah, ia memberi tahukan hal tersebut. Mbok Rondo terkejut. Karena selendang tersebut merupakan selendang kesayangannya. Ia pun memukuli Bawang Putih sambil memarahi Bawang Putih. Bawang Putih hanya bisa menangis tersedu-sedu.
Esoknya ia bertekad untuk mencari selendang tersebut. Ia pun menyusuri sungai. Di perjalanan, ia pun bertanya kepada seorang bapak yang sedang memandikan kuda. Bapak tersebut menjawab tidak tahu. Ia terus berjalan. Ia melihat seorang saudagar. Ia pun bertanya. Saudagar tersebut berkata pernah melihat selendang tersebut. Ia menyarankan untuk pergi ke rumah Nini Buto Ijo. Bawang Putih lalu mengikuti saran tersebut.
Tak lama kemudian,ia pun sampai di rumah Nini Buto Ijo. Ia mengetuk pintu. Nini Buto Ijo bertanya,’’apa yang kau cari anak manis?’’
Ia pun menjawab,’’saya mencari selendang merah berbunga hitam’’.
‘’Ya, saya memiliki selendang tersebut’’jawab Nini Buto Ijo. Namun Nini Buto Ijo mengajukan syarat. Syaratnya, ia harus tinggal selama seminggu di rumah Nini Buto Ijo.
Bawang Putih rajin membantu Sang Nini. Lalu, setelah seminggu, Bawang Putih pun diberikan selendang yang telah dijanjikan. Sebelum Bawang Putih pulang, Sang Nini memberi pilihan 2 buah labu. Yang kecil atau yang besar. Ia memilih labu yang kecil. Ia juga mengucapkan terima kasih.
Sesampainya di rumah, Bawang Merah dan Mbok Rondo menyambutnya dengan acuh. Lalu, ketika Mbok Rondo melihat apa yang dibawa Bawang Putih, ia pun membantingnya.’’Buuuum!’’ Tiba-tiba,pada saat dibanting, keluarlah berlian dan emas. Mbok Rondo dan Bawang Merah terkejut.
Mbok Rondo menginginkan harta yang lebih banyak. Ia pun menyuruh Bawang Merah untuk berpura-pura kehilangan selendang. Sama seperti Bawang Putih, ia pura-pura mencuci selendang. Lalu ia langsung menyusuri sungai. Ia pun bertemu dengan bapak yang sedang memandikan kuda. Ia pun bertanya dengan ketus. Bapak tersebut menjawab tidak tahu.
Ia pun bertemu dengan seorang saudagar. Bawang Merah bertanya dengan ketus. Saudagar itu belum pernah melihat selendang tersebut. Namun, ia pun menyarankan untuk pergi ke rumah Nini Buto Ijo. Bawang Merah pun akhirnya sampai di rumah Nini Buto Ijo.
Nini Buto Ijo pun bertanya,’’Apa yang kau cari anak manis?’’.
Bawang Merah menjawabnya dengan ketus.”Huh,tentu saja aku mencari selendang milikku”.
Sang Nini pun sebetulnya tidak mengetahui selendang tersebut berada di mana. Namun,Sang Nini akan memberikan selendang bekas miliknya. Ia pun disuruh tinggal selama seminggu. Di sana ia hanya tidur-tiduran dan tidak pernah membantu Sang Nini.
Setelah seminggu, ia pun menagih labu tersebut.”Ni, labu ni!” teriak Bawang Merah sambil menagih.
”Iya sebentar”, jawab Sang Nini. Ia diberi pilihan 2 labu. Ia langsung memilih yang besar, dan pulang tanpa mengucapkan terima kasih.
Sesampainya di rumah, Mbok Rondo sangat gembira. Mereka pun menyuruh Bawang Putih untuk diam di kamarnya. Karena takut ia meminta bagian. Mbok Rondo segera membantingnya.
”Buuuuuuum” Dan keluarlah ular-ular berbisa yang langsung menggigit mereka berdua.Dan begitulah kisah Bawang Putih dan Bawang Merah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar