Senin, 31 Juli 2000

Aksi Simpati Nita Tilana: "Saya Terharu"

Aksi Simpati Nita Tilana
"Saya Terharu"
PENYANYI dan mantan presenter Panorama, Nita Tilana (33), kini terbaring tak berdaya di RS Pondok Indah, Jakarta Selatan. Kanker yang tadinya hanya bersarang di rahimnya kini makin menyebar. Nita sudah sulit menggerakkan tubuhnya. Berat badannya yang makin turun hingga 31 kg membuat tumor di panggulnya makin terasa.

TUMORNYA sempat membesar hingga 15 cm. Tiga bulan lalu, setelah disinar di Singapura, tumor itu menciut hingga 6 cm. Dirawat mulai 7 Juli lalu, kesehatan Nita yang sempat drop, membuat tumor itu membengkak lagi sebesar 2 cm. Tapi pada dasarnya tumor tersebut tidak seganas dulu. ''Sekarang yang pasti nafsu makan harus ditambah agar berat badannya meningkat. Setidaknya 10 kilo agar kondisinya dapat membaik,'' jelas Rully Amada, suami Nita yang dengan setia selalu mendampingi sejak pernikahan mereka pada 23 Oktober 1999 silam. ''Syukur bengkak di kakinya sudah berkurang walaupun masih terasa nyeri,'' tambah Rully.

Bagaimanapun, menurut Rully, kondisi Nita secara obyektif sudah lumayan. Cuma, tak mungkin untuk mengoperasi kanker yang sudah mencapai stadium 3B. Harus dicari hingga ke akarnya.

Nita masuk rumah sakit lagi, karena ginjalnya sudah kena hingga harus dioperasi. Penyempitan saluran kencing mengharuskan Nita dioperasi dan buang air kecil melalui kateter (selang).

Pada Kamis (27/7) petang, di kamar 3301, Nita terlihat menahan sakit. Pergelangan tangannya dibebani tiga selang infus. Wajahnya pucat pasi. Toh, ia tetap mencoba tersenyum ketika dijenguk teman-teman seangkatannya di SMA 12 Bandung dan rekannya, artis Dina Lorenza dan Alya Rohali.

Untuk menghabiskan waktu selama di rumah sakit, Nita masih sanggup menonton TV 17 inci di kamarnya. Segala macam majalah dan bacaan lainnya pun dilahapnya. Ia sering ditemani dua keponakan kecilnya.

BERSIMPATI pada penderitaan Nita, pada Rabu (26/7) malam, delapan program infotainment Cek & Ricek, Serenada, Halo Selebriti, Buletin Sinetron, Panorama, Kabar-kabari, KiSS, dan Go Show menggelar acara di Musro (Music Room), Hotel Borobudur, Jakarta. Acara yang diberi tajuk Dari Kami untuk Nita Tilana ini dihadiri banyak artis, pengusaha, dan insan pers. Dana yang didapatkan dari acara ini disumbangkan kepada Nita. Koleksi baju butik Nita, dan aneka kue buatan keluarga Nita, dilelang. Salah satu baju terjual seharga 40 juta.

Salah seorang pengurus acara itu, Sandra dari Cek & Ricek sempat kaget dengan banyaknya pengunjung. ''Kita membuat acara ini semata-mata karena kepedulian kita terhadap sesama. Nggak ada rencana khusus buat acara ini. Padahal persiapannya hanya lima hari. Undangan kebanyakan hanya lewat telepon secara berantai. Pokoknya nggak nyangkalah!'' seru Sandra di tengah keramaian pengunjung.

Dari hasil penjualan enam pasang baju, kue dan sumbangan, diperoleh dana senilai Rp 217 juta. ''Kita benar-benar nggak ngira akan acara ini. Semua sumbangan benar-benar untuk kesembuhan Nita. Saya berterima kasih atas nama keluarga besar kami untuk semua yang telah berpartisipasi sehingga acara ini bisa seperti sekarang,'' tandas Armand Maulana, adik Nita, yang datang bersama sang istri, Dewi Gita.

Nita menyatakan keterkejutan dan keterharuannya atas simpati rekan-rekan pers dan sesama artis itu. ''Aduh... saya terharu. Outreageous (luar biasa)...!'' ujarnya.

Bagaimanapun, tambah Nita, dia termasuk artis baru yang eksistensinya tak lebih dari dua tahun. Nita benar-benar terkejut atas segala perhatian tersebut.

Keluarga Nita baru diberi tahu tentang acara itu dua hari sebelumnya dan ikut sibuk mempersiapkan barang-barang yang hendak dijual. Sebagai rasa terima kasihnya, Nita dan suami sempat berfoto bersama kanvas yang berisi tanda tangan para simpatisan tersebut. ''Sebetulnya bukan hanya mereka. Para penggemar pun banyak yang memberi bunga ataupun resep-resep obat tradisional. Banyak terima kasih juga buat mereka,'' kata Nita dengan suara tersendat.

Amanda Andono

Sumber: Tabloid Citra, Edisi 538/Tahun XI, Periode 31 Juli-6 Agustus 2000
 

Jumat, 28 Juli 2000

Solidaritas Selebritis Untuk Nita Tilana

Jumat, 28/7/2000, 00:03 WIB
Solidaritas selebritis untuk Nita Tilana
Laporan: Ratri Suyani
satunet.com - Solidaritas dan kepedulian para artis terhadap penderitaan yang dialami Nita Tilana terwujud lewat acara 'Dari Kami Untuk Nita Tilana' yang berlangsung di Musro Hotel Borobudur, Rabu malam (26/7).

Acara yang diprakasai oleh sembilan infotainment TV ini di pandu Eko Patrio dan Tengku Edwin serta dihadiri oleh puluhan selebritis dan pengusaha terkenal seperti Hotman Paris Hutapea, Iis Dahlia, Cut Keke, Desy Ratnasari, Warna, Kla Project dan lain-lain. Turut hadir pada malam tersebut, Rully Amada, suami Nita Tilana, Dewi Gita dan Armand Maulana, Ria HD dan keluarga Nita lainnya.

Acara dimulai dengan penayangan video tentang Nita Tilana. Dalam rekaman video yang ditayangkan, Nita mengutarakan rasa kagum dan bangganya kepada teman-teman yang peduli terhadap penderitaannya. "Semoga apa yang telah dilakukan teman-teman selama ini di balas oleh Allah SWT," ujar Nita sambil tersenyum haru.

Menurut Rully Amada, ia mengaku kaget dan terkesan dengan acara ini, "Saya baru tahu acara ini kemarin. Nita sendiri baru tahu hari ini, ia sangat terkejut dan tidak bisa bilang apa-apa," ujar Rully yang bersyukur dengan terselenggaranya acara ini.

Sedangkan Armand Maulana, adik kandung Nita Tilana, merasa terharu atas apa yang dilakukan pers. "Saya tidak bisa bilang apa-apa, hanya ucapan terima kasih yang sebesar-besar karena peduli dengan kakak saya," ujar Armand yang ikut menyumbangkan sebuah lagu untuk kakak tercinta.

Perasaan yang sama juga dialami Ria HD, kakak kandung Nita yang menjadi manajer Desy Ratnasari. "Saya sangat berterima kasih atas acara ini," ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Dalam acara lelang ini, pengacara kondang Hotman Paris Hutapea, menjadi orang yang paling dermawan. Hotman mengeluarkan uang Rp65 juta hanya untuk membeli tiga busana milik butik Nita Tilana berlabel 'NitNot' yang dilelang. Anehnya, tiga kostum tersebut diberikan dengan cuma-cuma untuk Iis Dahlia, Cut Keke, dan Elma Theana.

Sedangkan Desy Ratnasari, memberikan penawaran tertinggi untuk lukisan kaligrafi Al-Quran sebesar Rp15 juta.

Dari acara yang dimeriahkan oleh penampilan grup musik Kla Project, Warna, Dik Doank, dan GIGI, terkumpul uang sekitar Rp200 juta yang rencananya akan diberikan kepada Nita Tilana. Dana tersebut terkumpul selain pelelangan busana karya Nit Not dan lukisan kaligrafi Al Qur'an, juga dari saweran para selebritis.(trm)
Sumber: www.satunet.com, Jumat, 28 Juli 2000

Kamis, 06 Juli 2000

Berita Harian HERO Rencanakan Buka Outlet Baru

Kamis, 06 Juli 2000
Berita Harian HERO rencanakan buka outlet baru
Hero Supermarket (HERO) berencana untuk membuka outlet baru di Lampung, Banjarmasin, Lombok dan Jabodetabek pada akhir 2000. Sebelum krisis ekonomi tahun 1997, HERO mengoperasikan 65 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia. Akan tetapi, huru hara Mei 1998 telah memaksa perusahaan menutup beberapa outletnya. Baru-baru ini HERO kembali meresmikan outletnya yang ke 69 di Ciledug, Tangerang, Jabar.
Sumber: www.indofinanz.com, Kamis, 6 Juli 2000

Rabu, 05 Juli 2000

Krisdayanti Melahirkan Karena Stres, Operasi Caesar

KRISDAYANTI MELAHIRKAN
KARENA STRES, OPERASI CAESAR
 
PASANGAN Krisdayanti-Anang Hermansyah punya momongan lagi. Pada Selasa (27/6), Yanti demikian Krisdayanti biasa disapa melahirkan bayi laki-laki yang diberi nama Azriel Akbar Hermansyah, lewat bedah caesar di RS Pondok Indah, Jakarta Selatan.

SEBUAH kamar VIP penuh cenderamata dan karangan bunga. Ibu Yanti, Ny Rachma Widodiningsih, Rabu (28/6) siang, menggen-dong Azriel. Anak kedua Yanti ini berarti cucu laki-laki per-tama. ''Kelahiran Azriel merupakan berkah buat keluarga kami,'' katanya.

Sehari pascapersalinan, Yanti terlihat segar kembali. Operasi caesar jelas melelahkannya. Karena itu, kata Ny Rachma, pada Selasa Yanti tak bisa menerima tamu, khususnya wartawan. ''Dia tidak tidur sa-masekali dan menahan rasa sakit akibat operasi,'' imbuh Ny Rochma yang menunggui pro-ses persalinan Yanti bersama kakak Yanti, Yuni Shara.

Sang ayah, Anang, terlihat sumringah saat berpose bersama anak mungilnya. ''Nama Azriel itu pilihan Yanti, yang berarti berkah dari Allah. Akbar, aku yang beri, biar nantinya dia bisa jadi orang besar,'' kata Anang menjelaskan arti nama anaknya. Kalau Azriel besar nanti, Anang tidak mengharuskan anaknya menjadi musisi seperti kedua orangtuanya. Terserah dia mau jadi apa. Yang penting, katanya, tak nyusahin orang.

Persalinan Yanti dimulai pada Senin (26/6) sore. Pada pukul 15.00 WIB, ditemani ibunya, Yanti berniat check-up. Ia diperiksa dr Azen Salim, yang juga menangani persalinan anak pertamanya, Aurel. Kata si dokter, ia mesti siap melahirkan. Ia disarankan untuk banyak berjalan agar memper-cepat persalinan. Sore itu ia masih berjalan-jalan di Mal Pondok Indah bersama keluarga. Pada pukul 18.00 WIB ia diperiksa kembali. Ternyata, sudah bukaan satu dan dinyatakan stabil untuk melahirkan secara normal.

Ketika diperiksa lagi pada pukul 21.00 WIB, ia mengalami hipertensi (tekanan darah tinggi) yang cukup mengkhawa-tirkan. Hipertensinya mencapai 140, padahal kontraksi sudah berjarak sangat dekat. Ini bikin dr Azen tak mau mengambil risiko. Demi keselamatan ibu dan jabang bayi diputuskan, persalinan Yanti mesti dengan bedah caesar.

Akhirnya pada Selasa, pukul 00.10 WIB lahirlah si buah hati, dengan bobot 2,82 kg dan panjang 47 cm.

LAGU KOES PLUS
Persalinan via operasi ini sebetulnya tak dikehendaki Yanti-Anang. Seperti halnya Aurel, diharapkan melahirkan secara normal. ''Sebetulnya aku sangat mengharapkan Yanti melahirkan dengan normal. Tapi keputusan dr Azen menyatakan bahwa persalinannya harus melalui operasi caesar dan tidak bisa ditawar lagi,'' jelas Anang. Keputusan dokter itu sempat membuat Yanti menangis, apalagi operasi diperkirakan akan dilaksanakan dini hari. Beberapa saat se-belum menjalani operasi Yanti sempat melaksanakan serangkaian pemeriksaan, hingga dinyatakan siap operasi.

Selama operasi dokter memperbolehkan Anang mendam-pingi Yanti. Padahal, biasanya peraturan di RSPI tidak mem-perbolehkan suami masuk ke ruang operasi selama persalinan berlangsung. Ini merupakan pengecualian, karena Anang dan Yanti sudah lama mengenal dr Azen. Yanti dibius lokal, dan Anang bertugas membuat istrinya tetap terjaga. ''Gue nggak berani dibius total, takut ada sampingannya. Dibius lokal aja ngerasa tangan kaki gue kaku banget dan kepala terasa fly. Gue serasa mau dijemput!'' kata Yanti sambil meluruskan posisi duduknya. ''Kalau lagi gini semua rasanya sakit, apalagi bekas jahitannya. Lebih enak kalo persalinan biasa, balik normalnya cepet,'' tambahnya.

Yanti mengakui, proses persalinannya yang kedua ini me-mang membuatnya stres. Kare-na alasan itu pula dokter me-mutuskan untuk melakukan be-dah. Anak dalam kandung-annya sempat dinyatakan sung-sang sewaktu usia kandung-annya tujuh bulan. Apalagi, semenjak kandungannya me-nginjak usia sembilan bulan, ia sulit tidur. Baru menjelang subuh ia bisa terlelap. Malahan dua hari menjelang persalinan ia tak tidur samasekali. Untungnya persalinan berjalan dengan lancar. Agar Yanti tidak stres, tim medis menawarkan untuk memasang lagu selama operasi berlangsung. ''Kebetulan yang dibawa Anang itu kaset Koes Plus. Jadilah gue dengerin lagu-lagu mereka,'' kenang Yanti sambil tertawa geli.

Beda dengan persalinan Aurel, kali ini Anang merasa tidak begitu tegang. ''Aku sih biasa saja. Malah lebih dramatis melihat proses kelahiran anakku yang pertama,'' kenangnya. Kali ini, ia juga tak sempat merekam proses kelahiran Azriel. Maklum, memang tak sem-pat mempersiapkan perangkat-nya. Lagi pula, karena operasi, memang tak diizinkan.

Yang sempat dipersiapkan, ya aneka peralatan bayi dan kamar yang nuansanya khas laki-laki sesuai dengan hasil USG.

NETEKI SENDIRI
Pasangan yang sedang berbahagia ini kini tengah mem-persiapkan album duet mereka yang akan diluncurkan pada November nanti. Direncanakan album duet ini berisi sekitar 10 lagu. Lebih dari setengahnya sudah direkam. Menurut Anang, album ini bukan khusus dibuat untuk menyambut ke-lahiran Azriel walaupun ada beberapa lagu yang dibuat khu-sus untuknya.

Perusahaan Warner Musik Indonesia akan memproduk-sinya. Perusahaan itu memang mengontrak mereka untuk enam album selama lima tahun hingga tahun 2002 nanti. Kela-hiran Azriel tak membuat pro-yek album duet ini ditunda. Malahan, Anang juga beren-cana menggarap solo albumnya di tahun depan. ''Setelah me-luncurkan album duet kami,'' ujarnya.

Yanti juga segera dihadang ''tugas''. Ia mesti melanjutkan promosi album solonya. Mana-jer pribadinya, Shelby, yang akan mengatur aneka jadwal kegiatannya sebagai penyanyi dan artis sinetron. ''Dia (Kris-dayanti) bakal mulai manggung lagi pada Agustus nanti. Dimu-lai dengan show di sebuah kafe Jakarta lalu show promosi al-bumnya ke Australia dan Singa-pura,'' jelas Shelby sambil ikut sibuk mengurusi Azriel yang sedang buang air. ''Asalkan kemauan gue keras, pasti bakal cepet sehat dan bisa show lagi,'' sahut Yanti optimis.

Tentu saja, ia tidak melu-pakan kewajibannya mengurus Azriel. Malah, ia belum punya rencana memakai jasa baby-sitter. Merasa sudah berpenga-laman mengurus Aurel, ia tak berminat mengikuti kursus cara mengasuh bayi di RSPI. ''Ka-rena Azriel istimewa (anak dan cucu laki-laki pertama di ke-luarga Yanti, Red), gue mau cuti buat ngurusin dan nyusuin dia sendiri,'' ujarnya sambil menimang Azriel. Meski Azriel istimewa, Anang tak akan memperlakukannya secara khusus. Baginya, Aurel atau Azriel sama saja.

Untuk sementara, Anang mau istrinya ber-KB-ria walaupun sebetulnya menging-inkan anak ketiga. Yanti tak keberatan. ''Gue sih mau aja punya anak lagi. Tapi, mungkin lima tahun lagi deh. Kan pas umur gue 30 nanti,'' kata Yanti.

Pasangan ini secara tegas membantah gosip yang menyebutkan, mereka bakal bercerai setelah Yanti melahirkan. ''Nggak ada masalah tuh dengan perkawinan kami. Justru bagi gue masa yang paling membahagiakan adalah detik ini. Gue malah belum denger gosip seperti itu!'' tandas Yanti.

Amanda Andono, Pipin Talisah 

Sumber: Tabloid Citra, Edisi 534, Periode 3-9 Juli 2000