Kamis, 13 September 2001

Sinopsis Kalau Cinta Jangan Marah

Kalau Cinta Jangan Marah-SCTV:
Sinopsis:
Global:
Dani (Primus Yustisio), seorang pemuda berbakat yang berprofesi sebagai penyanyi di pesta-pesta pernikahan. Penghasilan Dani yang pas-pasan, membuat orang tua Tari (Nova Eliza), kekasihnya, menjodoh-jodohkan Tari dengan atasannya, Robby (Marcello Djorghie). Dan usaha orang tua Tari itu akhirnya berhasil, Tari pergi ke pelukan Robby karena uang, meninggalkan Dani yang hancur karena patah hati.

Sejak berkenalan dengan Mira (Jihan Fahira) yang cantik, bersuara merdu dan pandai bermain biola, Dani seperti hidup kembali. Mira yang sedang berlibur ke Jakarta, sering menemani Dani naik pentas di pesta-pesta pernikahan. Cinta pun bersemi di antara mereka. Sampai tiba saatnya liburan Mira habis dan ia harus pulang. Dani dan Mira berjanji akan selalu mencintai dan saling setia, tapi apa daya, orang tua Mira juga tak menyetujui hubungan itu karena profesi Dani yang tidak menghasilkan. Cinta Dani gagal untuk yang kedua kali. Semuanya hanya karena uang dan ini menyebabkan Dani bertekad menjadi orang kaya.     

Akhirnya seorang produser bernama Irfan tertarik pada bakat Dani. Tapi ada kendala, karena ternyata Irfan rekanan Robby, yang tidak ingin Dani menjadi terkenal dan membuat Tari kembali padanya. Berkat desakan Rosa, adik Irfan, yang melihat bakat besar pada Dani, Irfan dan Robby mengontrak Dani sebagai penyanyi mereka. Yang tidak diketahui Rosa adalah Irfan dan Robby berniat menghancurkan karir Dani. Niat itu akhirnya diketahui Rosa lewat Tari. Dengan kekecewaan yang mendalam, Rosa yang diam-diam mencintai Dani mencoba bunuh diri. Kejadian inilah yang membuat Irfan sadar. Ia mendepak Robby sebagai partner bisnis dan bersama Rosa menangani Dani secara serius. Hasilnya adalah album Dani meledak di pasaran dan semua lagunya bertutur tentang kisahnya bersama Mira.

Mira yang mengetahui kesuksesan Dani berusaha menghubunginya untuk memberitahukan bahwa ia masih mencintai Dani. Tapi Mira tidak pernah punya kesempatan, selalu ada saja yang menghalanginya bertemu dengan kekasihnya. Lalu bertemukah Dani dan Mira pada akhirnya ? Bisakah mereka mewujudkan janji untuk saling setia dan mencintai ? Kita saksikan saja sinetron romantis ini di SCTV Ngetop !
Sumber: www.sctv.co.id, Juni 2002

Episode:
Kalau Cinta, Jangan Marah

BERAT bagi Tari (Nova Eliza) menerima cinta Robby (Marcello Djorghie). Harta Robby juga bukan jalan ke luar bagi biaya pengobatan kanker otak adiknya. Namun, Tari tak punya pilihan lain. Dani (Primus Yustisio) menolak menikah di pelarian. Artinya, Dani tak punya nyali menikah dan menanggung risiko hidup bersama.
Pada akhirnya, Tari pun harus menyesali pilihannya. Apalagi setelah ia tahu alasan Robby berkeras menikahinya. Robby hanya mengharap keturunan dari rahim Tari. Tidak lebih. Ayu, istri pertamanya, belum bisa memberinya keturunan yang sangat diharapkannya. Tari merasa harga dirinya sebagai perempuan benar-benar tercampakkan.
Tari masih mencoba menghubungi Dani. Ia berharap kekasihnya berubah pikiran. Selain itu, ia membutuhkan pertolongan untuk keselamatan Bimo, adiknya. Robby tahu rencana Tari. Ia cemburu. Dani pelampiasannya. Ia ingatkan Dani, dan memintanya bersiap menyajikan hiburan untuk pernikahannya. Dani tersinggung, dan bersumpah tidak akan tampil dalam pernikahan Robby dan Tari.
Keinginan Dani justru membuat marah Leo (Agus Salam), iparnya. Pasalnya, Leo yang teken kontrak dan ia sudah menerima uang panjar untuk tampil. Leo berkeras untuk tampil. Ana (Maya Kusuma) membela adiknya. Sayangnya, Leo tak menggubris permintaan istrinya. Keduanya bahkan bertikai hebat. Ujungnya, Leo meninggalkan rumah istrinya. Meski Dani mencoba mencegah, Leo tak peduli.
Sebenarnya ada perempuan yang memperhatikan pertengkaran dalam keluarga Jamil (Boy Tirayoh) Dia adalah Mira (Jihan Fahira), keponakan Bu Ketty. Bu Ketty tetangga keluarga Jamil. Bu Ketty banyak bertutur tentang keluarga pemusik tetangganya ini. Khususnya Dani. Mira juga sering iseng menggoda Dani lewat short massage service (SMS). Keterampilan Dani membuat lagu dan memainkan gitar menimbulkan keingintahuan Mira. Ia ingin berkenalan dengan Dani. Tante Ketty memberinya jalan.
Sumber: Tabloid Citra, Edisi 599, Tahun XII, Periode 29 September-5 Oktober 2001

Kalau Cinta, Jangan Marah

KEPERGIAN Leo membuat Ana sedih. Dani berjanji akan mencari Leo dan mengajaknya pulang. Dani menemui Leo di rumahnya. Ajakan Dani untuk pulang ditolak Leo. Ia lebih memilih tinggal bersama adiknya, Mogan, daripada harus pulang ke rumah keluarga Jamil. Ia siap bila harus meninggalkan Ana.
Dani tetap gagal mengajak pulang kakak iparnya. Ia sedih telah mengecewakan kakaknya. Ana juga sedih. Meski awalnya ia yang mengusir Leo, namun semua itu dilakukan karena emosi.

Jamil tak bisa menahan kesedihannya. Hanya biola pelariannya. Permainan biola Jamil membuat Mira tertarik. Tante Ketty akhirnya memperkenalkan Mira kepada Jamil. Mira mengungkapkan kekagumannya. Ia ingin lebih dekat dengan keluarga Jamil. Sesungguhnya, ia juga mahir memainkan biola. Permainan biola Mira sempat membuat keluarga Jamil terkagum-kagum.

Kesehatan Bimo berangsur membaik dan diizinkan pulang. Begitu sampai di rumah yang dicarinya adalah Dani. Bu Ratih mencegahnya. Bu Ratih menasihati, seharusnya ia berterima kasih kepada Robby, bukan Dani.

Hari pernikahan semakin dekat, dan Tari mencoba bertanya kepada Robby soal Ayu. Sebagai istri yang belum dicerai seharusnya Robby memberi tahu. Robby tak menanggapi serius permintaan Tari. Robby meyakinkan, istrinya itu akan tahu dengan sendirinya. Secara diam-diam ia telah meminta Ayu berlibur. Ia sudah menyiapkan acara bulan madu untuk Ayu. Hanya karena ada rapat kantor, ia beralasan akan menyusul.
Sumber: Tabloid Citra, Edisi 600, Tahun XII, Periode 6-12 Oktober 2001

Dani masih saja marah-marah dan murung karena Tari mengkhianati cintanya. Sedangkan Tari tidak dapat menolah keinginan ibunya agar ia menikah dengan Robby. 

Sementara itu di tempatnya berlibur Ayu istri Robby, kesal karena Robby tak kunjung datang menyusulnya. Padahal mereka berdua akan merayakan ulang tahun perkawinan mereka. Ketika mencoba menelpon Robby ke kantornya, ia malah mendapatkan berita bahwa Tari akan menikah. Tanpa mempunyai prasangka bahwa yang akan menikah dengan Tari adalah suaminya, Ayu memberikan ucapan selamat pada Tari.

Apakah pernikahan Tari dan Robby dapat terlaksana? Saksikan kelanjutan sinetron drama romantis ini hari Kamis pukul 20:00 WIB.
Sumber: www.sctv.co.id, Oktober 2001

Kalau Cinta, Jangan Marah

AKHIRNYA, Ayu harus menerima kenyataan pahit. Cintanya tersisihkan setelah kehadiran Tari. Robby memilih tinggal bersama Tari dan tak mempedulikan istri pertamanya. Hubungan Tari dan Robby pun tak berjalan mulus. Keduanya terus-menerus dipusingkan oleh soal kecemburuan.
Robby khawatir, jangan-jangan Tari masih berhubungan dengan Dani. Sementara Tari menganggap Robby yang belum menceraikan Ayu masih berhubungan dengan istrinya. Robby secara diam-diam mengganti kartu telepon Tari. Kartu itu digantinya dengan miliknya. Itu sebabnya, ketika Dani mencoba menghubungi Tari, Robby mengangkatnya. Cemburu Robby semakin tak tertahankan.
Sebaliknya, setiap kali Ayu menelepon, Tari mengangkatnya. Ayu menganggap Tari sengaja memutus hubungannya dengan Robby. Tari sengaja memisahkannya dari Robby. Ayu semakin kesal ketika tahu Tari telah hamil. Harapannya merebut kembali cinta Robby semakin kecil.
Usaha Ana membantu Mira mulai menampakkan hasil. Dani mulai memperlihatkan perhatiannya. Ana bersyukur. Ia tak ingin melihat semangat hidup adiknya padam. Ia tak ingin Dani tenggelam karena patah cinta ditinggal Tari. Apalagi ketika Mira mulai cocok ikut dalam kelompok musik keluarga Jamal. Bahkan, permainan biolanya membuat Dani terkesan. Begitu pas dengan permainan gitar Dani.
Sumber: Tabloid Citra, Edisi 603, Tahun XII, Periode 27 Oktober-2 November 2001

Kalau Cinta, Jangan Marah

PADA akhirnya, Dhani dan Mira diduetkan di panggung kafe. Semula, Mogan memang sempat ngotot untuk duet dengan Mira dan membawakan lagu ciptaannya. Suara Mogan cuma pas-pasan. Pengunjung kecewa. Juga Pak Teguh. Pak Jamil kontan diperintahnya agar menghentikan duet itu dan memasangkan Mira dengan Dhani. Penampilan Dhani memukau.
Pak Yusuf, seorang karyawan perusahaan rekaman, juga tertarik pada suara Dhani. Lelaki itu malah memberikan kartu nama kepada Dhani dan minta menghubunginya. Respons Dhani biasa saja. Tawaran seperti itu bukan pertama kalinya. Yang lalu-lalu, janji orang studio macam itu cuma menawarkan mimpi. Sebaliknya reaksi Mira. Dengan antusias dia siap membujuk Dhani agar mau menemui Pak Yusuf di studio rekaman.
Sukses Dhani-Mira bikin Mogan dengki dan berang. Dhani diejek dan dihinanya. Dhani balas mengejek. Perkelahian terjadi. Pak Jamil yang ingin melerai justru kena pukulan Dhani. Pria itu dikiranya hendak membela Mogan. Akibatnya tak terduga. Pak Jamil terjatuh. Karena peristiwa ini Mogan kabur.
Kepada Dhani, Mira menyatakan rasa sayangnya. Ini mengejutkan. Pria pun belum tentu punya nyali untuk bersikap blak-blakan semacam itu. Sikap ini dipuji Dhani. Dengan terus-terang pula Dhani tak langsung memberikan jawaban, menerima atau menolak. Dia tak ingin Mira cuma jadi pelarian belaka, setelah cintanya dikhianati Tari. Mira memahami ini. Toh, keduanya nyaris berciuman. Ciuman batal karena Ketty mendadak muncul.
Mira juga berhasil membujuk Dhani dan datang ke studio rekaman. Saat itu, Pak Jamilus, bos studio, tengah uring-uringan. Resepsionis minta agar Dhani meninggalkan kaset master lagunya. Dhani kecewa. Mira lagi-lagi membujuk agar kaset itu dititipkan. Meski kecewa, Dhani patuh dan buru-buru hendak kabur. Saat itulah dia bertemu Wiwin, putri Pak Jamilus yang cantik.
Sumber: Tabloid Citra, Edisi 605, Tahun XII, Periode 10-16 November 2001

Kalau Cinta Jangan Marah

NASIB buruk semakin menggayuti Dani. Mira cemburu gara-gara Dani dekat dengan Wiwin, putri seorang produser. Wiwin rupanya terobsesi karena wajah Dani mirip dengan Rico, mantan kekasihnya. Dani akhirnya menolak niat baik Wiwin. Kemalangan lain menyusul. Ternyata sulit mencari pengganti Mogan. Pak Jamil tak bisa berbuat apa-apa. Lelaki itu menyarankannya memanggil kembali Mogan. Bila gagal mendapatkan pemain drum, Kafe Olala bisa memutus kontrak. Dan, mereka harus membayar uang pengganti.
Dani menyerah dan ia relakan Mogan bergabung kembali. Ini pun tak mudah. Bujukan Anna tak digubris Mogan. Ia bersedia bergabung asal Dani mau menjauhi Mira. Dani keberatan. Pasalnya, hubungannya dengan Mira sudah semakin erat. Bahkan, punya rencana menyanyikan lagu ciptaan berdua.
Pak Jamil pasrah, dan siap menelepon Pak Teguh, pemilik kafe Olala. Melihat kegundahan bapaknya, Dani mengalah. Syarat Mogan diterimanya. Mogan tak percaya begitu saja. Ia ingin, selain menjauhi Mira, Dani harus mengucapkan kata-kata menyakitkan agar Mira membencinya. Dani terpaksa menerima syarat ini pula.
Kenyataan pahit akhirnya dihadapi Dani. Di pentas ia benar-benar penuhi syarat Mogan. Mira tak kuasa menahan kesedihannya. Ia tak menyangka Dani memperlakukannya dengan buruk. Di saat sedih, Mogan masuk. Mira menyambutnya.
Sumber: Tabloid Citra, Edisi 607, Tahun XII, Periode 24-29 November 2001

KALAU CINTA JANGAN MARAH

KEINGINAN Tari tetap tak dikabulkan Dani. Tari sudah jadi istri Robby. Apalagi, Robby masih dendam kepada Dani. Robby membujuk Pak Yunus dengan cerita yang bisa merusak citra Dani. Ujungnya, Pak Yunus hanya menawarkan rekaman tanpa mencantumkan nama Dani. Dani menolak.

Mogan kehabisan akal untuk menundukkan hati Mira. Jalan pintas diambil. Ia campurkan obat perangsang ke dalam minuman Mira. Mogan juga meyakinkan Mira, tantenya telah menitipkan kepadanya. Mira dimintanya ikut semobil dengannya. Mira tak kuasa menolak.

Hati Dani diliputi kegundahan. Motor pun tak bisa diajak kerja sama. Bannya kempes. Ia terpaksa mendorong motornya ke tukang tambal ban. Bapaknya yang kebetulan lewat jalan itu menawarkan tumpangan. Ia menolak. Ia baru bereaksi ketika Anna menghubungi. Anna curiga dengan ulah Mogan yang pulang berdua bersama Mira. Mobil Mogan pun melintas di depan Dani.

Tanpa rasa curiga, Mira minum jus buahnya. Mogan hanya tersenyum menyaksikan ulah Mira. Ia yakin Mira akan jatuh ke tangannya. Rencana Mogan mulai memperlihatkan hasil. Perilaku Mira berubah. Ia ingin Mogan memeluknya. Ia anggap Mogan adalah Dani. Tanpa pikir panjang, Dani menyabot motor pemilik tambal ban untuk mengejar. Dugaan Dani benar, Mogan hendak memperkosa Mira. Ia melihat Mira kena pengaruh obat perangsang. Perkelahian pun tak terhindarkan. Dani terus menghajar Mogan. Ia bahkan mengancam akan melaporkan Mogan ke polisi.

Pulang dalam keadaan mabuk, Robby kembali mengulang permintaannya. Ia minta Tari melayaninya. Tari menolak. Karena dihajar, Tari terpaksa melayani. Esok paginya ia berniat meninggalkan rumah. Ibunya menahannya. Pasalnya, Robby telah mengancam keselamatan adik Tari.
Sumber: Tabloid Citra, Edisi 608, Tahun XII, Periode 5-8 Desember 2001

KALAU CINTA, JANGAN MARAH

TANTE Mira, Ketty, langsung menyalahkan Dani sebagai penyebab Mira diperkosa. Dani yang selalu meminta Mira pulang. Ketty semakin tak menyukai Dani, tak peduli ia telah menyelamatkan keponakannya.

Pak Jamil akhirnya memutuskan menghubungi pemilik kafe. Ia minta diberi kesempatan mencari pemain drum pengganti. Pak Teguh tak keberatan, asal cukup satu hari saja. Lebih dari itu, ia akan membatalkan kontrak penampilan band keluarga Jamil. Beruntung Pak Jamil teringat Pak Leman, sahabat lama, yang sudah tak main musik. Ia akan cari Pak Leman.

Mira tak kuasa menahan kesedihannya. Ia mengurung diri di kamarnya. Tante Ketty kewalahan dan mohon bantuan Dani. Dani menyanggupi. Dani juga menjelaskan sikapnya kepada Mira. Ia berbuat kasar karena terpaksa, demi menyelematkan band keluarganya. Mogan telah mengancamnya. Jujur Dani mengatakan, ia jatuh cinta dengan Mira. Mira akhirnya memahami sikap Dani dan menyambut cintanya.

Pulihnya hubungan asmara Dani dan Mira menimbulkan ide bagi Tamara. Ia meminta Dani menciptakan lagu cinta. Ia tahu perasaan Dani sedang bagus-bagusnya. Sayang, suasana tak mengenakkan terjadi. Wiwin penyebabnya. Wiwin ingin memanfaatkan Dani untuk menekan bapaknya. Dani sadar dengan niat Wiwin, maka ia pun menolak permintaanya. Gagal membujuk Dani, Wiwin mencoba mempengaruhi Mira.

Pak Jamilus, atasan Yunus, merasa kesal. Kontrak rekaman Dani tak kunjung selesai. Ia tetap tak setuju Yunus mengganti nama Dani sebagai pencipta. Dendam Yunus semakin menumpuk. Ia tetap berencana menghancurkan karier Dani. Akhirnya, Pak Jamil mendapati kenyataan pahit. Pak Leman telah terusir dari rumahnya. Ia tinggal di rumah kontrakan kumuh hingga meninggal. Di saat Pak Jamil mendatangi kuburnya, tiga orang pemuda berusaha mencongkel mobilnya. Saat kepergok, salah satu dari mereka menusuk perut Pak Jamil. Ia mengerang kesakitan. Pak Jamil sekarat

l ris
Sumber: Tabloid Citra, Edisi 610, Tahun XII, Periode 13-28 Desember 2001

KALAU CINTA, JANGAN MARAH
SCTV (Kamis, 16 Januari, 20.00 WIB)

TERDESAK oleh biaya operasi bapaknya, Dhani akhirnya menjual lagunya kepada Yunus. Awalnya, hanya Rp 2 juta, tapi Wiwin menaikkan honornya menjadi Rp 4 juta. Yunus tak kuasa menolak, karena Wiwin memegang memo dari bapaknya. Tapi, pembayaran itu tak mencukupi biaya operasi Pak Jamil. Mira dan Wiwin ingin membantu, tapi Dhani menolak. Satu-satunya jalan, ia menjual motor kesayangannya.

Perasaan tak enak Mira, akhirnya terbukti. Bu Mila memarahinya. Ia yakin Mira telah dirayu Dhani. Bu Mila tak ingin putrinya jatuh cinta kepada Dhani. Karena, ia telah mempersiapkan calon jodoh untuk Mira.

Dhani berjanji, begitu bapaknya sembuh, ia akan ke Bandung menemui Mira. Bila ibu Mira tetap tak merestui hubungan mereka, ia memilih membawa lari Mira. Mira tak keberatan. Dhani tak ingin kehilangan orang yang dicintainya untuk kedua kalinya.

Mira masih marah kepada ibunya. Ia tak setuju jodoh pemberian ibunya. Aria dianggapnya lelaki banci. Untuk mencari istri saja, Aria harus dijodohkan. Bu Mila kalap, ditamparnya wajah Mira.

Tari mencoba bersikap manis terhadap Robby. Bahkan, ketika bertemu Yunus di restoran. Asal tahu saja, seluruh kebutuhan Tari dicukupi Robby, termasuk perhiasan. Tari bahkan berusaha menyimpan rasa cemburunya ketika Yunus menyebut nama Wiwin.

Operasi terhadap Pak Jamil sebenarnya tak terlalu membantu. Keselamatan Pak Jamil tetap terancam. Kini, Dhani merasakan kekosongan jiwa. Ia ditinggal Tari, kemudian Mira. Dan, kini bapaknya, satu-satunya orang yang masih bisa memberinya dukungan moral.

ris
Sumber: Tabloid Citra, Edisi 614, Tahun XII, Periode 12-18 Januari 2002

KALAU CINTA, JANGAN MARAH
SCTV (Kamis, 24 Januari, 20.00 WIB)

Mira tak kuasa menolak desakan Aria. Ia ajak Mira menemui orangtuanya di Bandung. Mira sebenarnya keberatan. Itu sebabnya ia kenakan baju seadanya. Di luar dugaan, sambutan keuarga Aria sungguh luar biasa. Mereka menganggap, ia menerima lamaran putra mereka.

Bu Sulis, ibu Aria, minta Mira memanggilnya mama dan bapak Aria dengan papa. Mira kembali tak bisa menolak. Aria mencoba mesra di depan orangtuanya.

Mira kembali berusaha meyakinkan Aria, bahwa ia tak mencintainya. Kemesraan di depan orangtuanya hanya sandiwara. Ia juga minta agar Aria meyakinkan orangtuanya bahwa perjodohan mereka bakal tak langgeng. Aria tak peduli. Ia juga tak indahkan permintaan Mira turun dari mobil. Ia terus jalankan mobil.

Tari bermaksud membeli perhiasan. Ia buat perjanjian dengan pemilik toko. Kapan pun mau, perhiasan itu boleh dijual kembali. Pemilik toko tak keberatan. Dengan perhiasan baru itulah ia datang ke kantor Robby. Melihat penampilan istrinya yang luar biasa, Robby terpesona. Ia menyangka, Tari telah berubah. Tari telah menyerahkan diri kepadanya. Apalagi, ketika Tari mengajaknya beristirahat ke hotel.

Operasi Pak Jamil berjalan lancar, meski masih belum terlepas dari masa kritis. Di saat Dani mengucapkan syukur, telepon genggam berdering. Wiwin yang mengangkat. Ternyata, telepon dari Mira. Mira cemburu. Apalagi ketika Dani hanya bicara sebentar kepadanya. Mira tak tahu Dani dipanggil dokter.

l ris
Sumber: Tabloid Citra, Edisi 615, Tahun XII, Periode 19-25 Januari 2002

KALAU CINTA JANGAN MARAH
SCTV (Kamis, 7 Februari, 20.00 WIB)

KEMATIAN Pak Jamil sangat mengejutkan. Mira memutuskan kembali ke Jakarta. Ia tak hiraukan larangan ibunya. Ia minta Arya mengantarnya. Begitu juga dengan Tari. Ia langsung menuju rumah Dani. Tari tak menyadari suaminya, Robby, mengetahui kebohongannya. Bahkan, Robby sudah membeli kalung yang dijual Tari. Di rumah Pak Jamil, Robby mencoba bersabar, dan tak ingin membuat keributan. Ditunggunya saat yang tepat untuk menghukum Tari.

Sesampai di Jakarta, Mira harus menghadapi Tante Ketty. Tantenya memaksanya kembali pulang ke Bandung. Paksaan ini dilakukan Tante Ketty karena diancam oleh ibu Mira. Bila Ketty gagal membawa Mira ke Bandung, Bu Mila akan menghentikan subsidi bulanannya. Tante Ketty terpaksa merusak acara di rumah duka. Sebelum bertindak lebih jauh, Mira membuat kesepakatan dengan ibunya. Ia akan pulang setelah pemakamna Pak Jamil.

Usai pemakaman Pak Jamil, Dani memenuhi keinginan ibunya dan kembali ke Bandung. Ia juga tak membutuhkan Mira lagi. Meski pahit, Dani menyatakan siap dengan kesendiriannya lagi.

Robby akhirnya memperlihatkan kalung yang dibelinya. Tari kaget melihatnya. Ia tak menyangka suaminya mengetahui kebohongannya. Tari mencoba menjelaskan, tapi Robby tak mau mendengarnya. Dihajarnya Tari hingga babak-belur.
Sumber: Tabloid Citra, Edisi 617, Tahun XII, Periode 2-8 Februari 2002

KALAU CINTA JANGAN MARAH
SCTV (Kamis, 14 Februari, 20.00 WIB)

SURAT Dani membuat Mira terpukul. Ia dianggap jadi penyebab kematian Pak Jamal, bapak Dani. Bu Mila melihat kesedihan keponakannya. Ia minta Mira pulang ke Bandung. Mira berkeras menolaknya. Ia bahkan berani menampar Arya.

Ternyata, surat Dani adalah hasil rekayasa Bu Mila. Bu Mila juga sudah meminta Dani menjauhi Mira. Mira tetap yakin, Dani melakukannya atas desakan orang lain. Ia menyangka surat itu rekayasa ibunya.

Robby akhirnya mengurung Tari di kamar. Ia merasa ditipu oleh istrinya. Hanya Acih yang diizinkannya membuka pintu kamar. Itu pun hanya untuk mengirim makanan. Tari tetap tabah dengan cobaan yang dihadapinya. Bahkan, ia minta ibunya tak menyesali pilihannya dan tak perlu bersedih. Ia bersedia menanggung semua akibat perbuatannya. Termasuk ketika dipaksa menikah dengan Robby.

Wiwin terus berjuang demi Dani. Ia rela menentang keputusan orangtuanya. Pak Jamilus mengkhawatirkan kondisi Wiwin. Ia bersedia bertemu Wiwin. Ia rela membuat perjanjian. Wiwin tak menolak.

Sepanjang Pak Jamilus bisa mendukung karier Dani, Wiwin akan mematuhi perintahnya. Pak Jamilus bersedia. Dia akan mempromosikan Dani sampai menjadi penyanyi terkenal. Bila gagal, Wiwin bersedia meninggalkan Indonesia dan bersekolah di Australia.

ris
Sumber: Tabloid Citra, Edisi 618, Tahun XII, Periode 9-14 Februari 2002

KALAU CINTA JANGAN MARAH
SCTV (Kamis, 21 Februari, 20.00 WIB)

MESKI suasana duka di rumah keluarga Jamil masih berlangsung, Bu Mila tak peduli. Ia minta Dani melepas cinta Mira. Dani hanya bisa pasrah. Ia minta Mira pulang ke Bandung. Mira minta waktu.

Bu Mila tak sabar dengan keinginan putrinya. Rencana baru disiapkan. Ia minta Juned mengirim suratnya untuk Mira, anaknya sendiri. Dalam surat disebutkan pengirimnya adalah Dani. Bu Mila ingin memfitnah Dani. Isi surat menyebutkan, kematian Pak Jamil merupakan akibat ulah Mira. Pak Jamil mati karena menyelamatkan Mira. Tuduhan Dani lewat surat aspal ini membuat Mira sedih. Toh, ia tidak yakin Dani pengirimnya.

Dani memutuskan tak hadir dalam acara tahlilan di rumah. Hingga acara usai, ia tak juga muncul. Penasaran, Mira mencari di rumahnya. Ada yang ingin disampaikan sebelum ia kembali ke Bandung. Ia tahu Dani di rumah. Anna justru melarangnya bertemu adiknya. Ia tak ingin kesedihan adiknya semakin berlarut-larut. Anna meminta keikhlasan Mira melepas Dani dan kembali ke Bandung. Anna sanggup menyelesaikan masalah yang dihadapi adiknya. Meski Mira memohon-mohon, Anna tetap tak mengizinkan.

Terkurung di kamarnya, Tari tak peduli dengan nasibnya. Ia tak takut lagi dengan kemarahan Robby. Ia sudah memilih jalan hidupnya. Ia membantu keuangan Pak Jamil dengan penuh kesadaran. Ia juga minta ibunya tak menyesali keadaannya. Siksaan Robby akan diterimanya. Bu Ratih mulai menyadari kesalahannya. Ia bertekad akan melawan Robby, bila terus menyakiti putrinya. Ia tak peduli lagi dengan ancaman Robby akan menghentikan bantuan perawatan anaknya.

ris
Sumber: Tabloid Citra, Edisi 619, Tahun XII, Periode 15-21 Februari 2002

KALAU CINTA JANGAN MARAH
SCTV (Kamis, 14 Maret, 20.00 WIB)

KEINGINAN Pak Jamilus untuk mengorbitkan Dhani diungkapkan kepada Wiwin. Pak Jamilus hanya berpura-pura. Ia hanya ingin menyenangkan Wiwin. Wiwin kelabakan karena sulit menghubungi Dhani. Ia tahu Dhani telah meninggalkan rumahnya. Ia coba ke rumah Leo, ipar Dhani.

Bu Ratih menyodorkan alat uji kehamilan kepada Tari. Awalnya, Tari menolak. Ia tak ingin menghadapi kenyataan kehamilan. Ia tak menginginkan janin dari Robby. Kenyataan pahit harus dihadapi. Ia positif hamil dan ingin menggugurkan kandungannya.

Dhani, Bagas dan Tiwuk sepakat membentuk kelompok ngamen. Mereka naik-turun bus, keluar-masuk warung, dan hasilnya sungguh tak mengecewakan. Bagas dan Tiwuk puas. Uang yang didapat, jauh lebih besar dari biasanya. Mereka tahu, ketampanan Dhani membuat gadis-gadis yang mendengar lagu mereka tertarik. Dhani-lah yang mendatangkan rezeki.

Dari pemeriksaan dokter diketahui, terjadi pergeseran saraf pada bagian otak Mira. Ada kecenderungan amnesia. Dokter meyakinkan, Mira bisa disembuhkan. Hati kecil Bu Mila justru senang. Ia bisa membawa Mira ke Bandung. Putrinya bisa menjalani rawat jalan. Buruknya ingatan pasti akan membuat putrinya itu cepat melupakan Dhani. Bu Mila punya peluang segera menikahkannya dengan Aria.

Namun dalam perjalanan menuju Bandung, Mira justru mengenali keberadaan Dhani. Ia melihat Dhani, Bagas dan Tiwuk tengah mengamen di jalanan. Kenangan Mira pun perlahan pulih.

l ris
Sumber: Tabloid Citra, Edisi 622, Tahun XII, Periode 8-14 Maret 2002

KALAU CINTA, JANGAN MARAH
SCTV (Kamis, 21 Maret, 20.00 WIB)

PERTEMUAN tak terduga terjadi antara Dani dan Tari. Dani ingin mengantar Ucil ke dokter, sementara Tari berniat menggugurkan kandungannya. Awalnya Dani kecewa melihat Tari telah hamil. Perasaan ini ditutupinya. Ia bahkan meminta Tari membatalkan niatnya menggugurkan kandungan. Ia juga menawarkan tempat tinggalnya, agar Tari bisa menenangkan diri. Tari setuju.

Hasil pemeriksaan menunjukkan, Ucil menderita tifus. Ia harus menjalani penanganan dan perawatan intensif. Bila perlu, dioperasi. Dani kebingungan dengan biaya rumah sakit. Karena ingat punya simpanan di rumahnya, ia menyanggupi rencana operasi, dan berjanji akan kembali dengan membawa uang.

Leo kebetulan masuk ke kamar Dani. Ia membuka-buka lemari, bahkan jaket Dani. Ia temukan amplop berikut segepok uang simpanan Dani. Leo mengambilnya.

Amnesia yang diderita Mira semakin parah. Permintaannya aneh-aneh. Munah, sang pembantu, kesal dibuatnya. Bu Mila cemas oleh kondisi Mira ini. Ia hubungi Bu Sulis. Ia minta pernikahan Mira dan Arya dipercepat. Bu Sulis setuju. Bu Mila mencoba mendekati Arya. Dimintanya Arya agar tak menceritakan amnesia yang diderita Mira.

Robby berang ketika tahu Tari sudah tak di rumah. Ia akhirnya mengusir Bu Ratih, ibu Tari. Juga Bimo, adik Tari. Bu Ratih yang mulai tak menyukai Robby langsung angkat kaki. Sebelum pergi ia beritahu Robby, bahwa Tari tengah mengandung. Robby kaget mendengarnya.

ris
Sumber: Tabloid Citra, Edisi 623, Tahun XII, Periode 15-21 Maret 2002

KALAU CINTA, JANGAN MARAH
SCTV (Kamis, 28 Maret, 20.00 WIB)

KEHAMILAN Tari membuat Robby gusar. Ia ingkari kehamilan Tari. Ia curiga ada lelaki lain dalam hidup Tari. Ia minta penjelasan dari Bu Ratih, ibu Tari. Bu Ratih semakin jengkel dengan pertanyaan Robby. Tekadnya untuk meninggalkan rumah Robby semakin bulat.

Ketika meninggalkan rumah, Bu Ratih bertemu Dani. Dani dilarangnya memberi tahu tempat Tari kepada Robby. Ia sadar, usaha Dani akan sia-sia. Robby tak mengakui benihnya. Bu Ratih malah setuju untuk menemui Tari.

Tari tak kuasa menahan emosinya ketika diberi tahu Robby tak mengakui janinnya. Robby menganggap Dani yang menghamilinya. Tari berencana menggugat cerai suaminya. Bu Ratih setuju. Yang tak disepakatinya, rencana Tari menggugurkan kandungan. Dani juga tak setuju. Untuk sementara mereka tinggal di rumah Dani.

Bu Mila merancang sandiwara untuk Mira. Ia ingin memanfaatkan amnesia yang diderita Mira. Seluruh keluarganya diminta menuturkan cerita bohong. Bahwa, Mira kekasih Aria. Mereka pura-pura tak mengenal Dani. Munah, sang pembantu, pun harus mengikuti keinginan ibu Mira. Munah mengatakan, Aria-lah jodoh Mira.

Ancaman Leo membuat Anna tak berdaya. Hanya Wiwin harapan Anna. Sayang, Leo tak mengizinkan Anna menghubungi Wiwin. Anna curiga dengan uang yang dimiliki suaminya. Leo beralasan, uang itu didapat dari hasil kerjanya. Leo membolehkan menghubungi Wiwin, asal Wiwin mau mengorbitkannya. Ia akan membentuk kelompok musik bersama Mogan.

l ris
Sumber: Tabloid Citra, Edisi 624, Tahun XII, Periode 22-28 Maret 2002

KALAU CINTA, JANGAN MARAH
SCTV (Kamis, 11 April, 20.00 WIB)

KEKAGUMAN Tari bertambah ketika tahu Dhani mengurus anak-anak jalanan. Terutama, perhatian Dhani kepada Ucil. Tari tersentuh oleh derita kehidupan mereka. Ia merasa iba. Dhani mengingatkan, semestinya Tari mensyukuri hidupnya.

Anna dan Wiwin menemukan rumah Dhani. Wiwin curiga terhadap keberadaan Tari di rumah Dhani. Suasana segera cair, ketika Anna menjelaskan rencana Wiwin. Wiwin kembali ingin mengorbitkan Dhani. Rencana ini sempat tertunda sejak Dhani meninggalkan rumah. Ternyata Dhani berubah pikiran. Tawaran Wiwin ditolaknya. Anna meyakinkan adiknya, hanya dengan cara ini Dhani bisa menghadapi hidup. Bujukan Anna tak berhasil. Dhani tetap menolak tawaran Wiwin. Tari mencoba membujuknya. Justru pertengkaran yang didapatnya.

Mira semakin bingung dengan keputusan Bu Mila, ibunya. Bu Mila mempercepat tanggal perkawinannya dengan Aria. Aria yang tahu kondisi calon istrinya tak berkutik menghadapi desakan Bu Mila. Ia tak keberatan segera menikah. Bu Sulis, ibunya, masih tak tahu tentang amnesia yang diderita Mira. Ia justru gembira perkawinan anaknya dipercepat.

Menemui Yunus, Robby menceritakan kehamilan Tari. Yunus menyarankan agar Robby mencari Tari. Ia diminta agar menunggu sampai bayi lahir. Setelah itu, Robby dipersilakan melakukan tes DNA. Dengan tes ini akan bisa ditentukan, apakah bayi yang dilahirkan Tari benar-benar anaknya. Bukan anak Dhani. Yunus juga menyarankan, sebaiknya Robby membawa pengawal (preman). Ia yakin saat ini Tari bersama Dhani.

ris
Sumber: Tabloid Citra, Edisi 626, Tahun XII, Periode 5-11 April 2002

KALAU CINTA, JANGAN MARAH
SCTV (Kamis, 18 April, 20.00 WIB)

BUKU harian mulai membuka ingatan Mira. Ia mulai ingat masa lalu. Foto-foto Dhani semakin memperkuat keyakinan, bahwa ibunya telah menipunya. Kemarahan Mira sudah ditebak Bu Mila. Cerita lain disiapkan, yang membuat Mira tak berdaya.

Wiwin yang semula putus asa dalam membujuk Dhani, dikejutkan oleh kedatangan pemuda itu di rumahnya. Dhani bersedia menerima tawaran Wiwin. Ia siap diorbitkan. Wiwin tak peduli alasan Dhani menerima tawarannya. Ia langsung ajak Dhani ke kantor bapaknya.

Leo akhirnya menemui Pak Yudi. Ia berikan surat-surat rumah milik keluarga Pak Jamil. Ia yakin Pak Yudi akan memberinya uang yang diharapkan. Anna mendengar pembicaraan suaminya. Ia tak mengerti jalan pikiran Leo kenapa mengundang Pak Yudi ke rumahnya. Tika maupun Santi juga tak tahu maksud Leo. Itu sebabnya, mereka minta Anna menunda menandatangani surat persetujuan. Ternyata Leo bermaksud menggadaikan rumahnya demi modal mendirikan kelompok musik.

Ancaman Leo meruntuhkan keberanian Anna. Ia tak kuasa menolak lagi. Ia tandatangani surat persetujuan penggadaian rumah warisan orangtuanya. Tika dan Santi tak tahan lagi dengan perlakuan Leo terhadap Anna. Ia memutuskan meninggalkan rumah. Leo mempersilakan. Leo semakin puas melihat Anna menangis.

ris
Sumber: Tabloid Citra, Edisi 627, Tahun XIII, Periode 12-18 April 2002

KALAU CINTA, JANGAN MARAH
SCTV (Kamis, 2 Mei, 20.00 WIB)

YUNUS menghasut Dani di hadapan Pak Jamilus. Dikatakannya, Dani sebagai playboy, perusak rumah tangga, juga melarikan istri orang lain. Wiwin mencoba memberi penjelasan kepada bapaknya. Sayang Pak Jamilus tak goyah. Ia tetap tak berniat merekam suara Dani. Wiwin kesal dengan keputusan bapaknya. Ia ingin tetap mengorbitkan Dani, menggunakan uang simpanannya, lalu mencari produser lain. Ia yakin bapaknya kelak akan menyesal.

Tika dan Santi ke luar dari rumah keluarga Jamil. Leo telah mengusir mereka. Mereka tak tahu harus berteduh di mana. Selebaran tertempel di gerobak nasi goreng memberi ide pada keduanya. Bang Juned sanggup mencarikan kos untuk orang-orang seperti mereka, dan tak keberatan membantu mereka. Mereka tidak tahu Juned tengah berseteru dengan istrinya yang selalu cemburu dengan ulah suaminya membawa gadis-gadis muda. Dan, melihat suaminya bersama dua gadis cantik, Tika dan Santi, istri Juned pingsan.

Ucil bisa pulang setelah Wiwin menyelesaikan biaya perawatan di rumah sakit. Bagas, Tiwuk dan Dani menyambutnya. Mereka tampak bahagia. Sayang wajah Wiwin tetap murung. Wiwin gelisah, tak kuasa menyampaikan keputusan bapaknya membatalkan kontrak rekaman untuk Dani hanya gara-gara fitnah Yunus. Dani akhirnya mengetahui kegelisahan Wiwin.

ris
Sumber: Tabloid Citra, Edisi 629, Tahun XIII, Periode 26 April-2 Mei 2002

KALAU CINTA, JANGAN MARAH
SCTV (KAMIS, 23 MEI, 20.00 WIB)

KESADARAN Mira mulai pulih. Ia minta penjelasan orangtuanya. Ia ingin tahu selama mengalami amnesia. Setelah diberitahu ia akan menikah dengan Arya, Mira marah. Ia hubungi Tante Ketty. Ia ceritakan telah sembuh dari amnesianya.

Tapi Bu Mila berpura-pura bunuh diri agar Mira bersedia menikah dengan Arya. Mira pun berpura-pura menerima permintaan ibunya. Ia tahu ancaman bunuh diri hanyalah trik ibunya.

Mira sudah merencanakan kabur. Ia bohongi Arya. Ia minta Arya ke toko bunga. Mira kabur ketika Arya lepas perhatian. Berita kesembuhan Mira disampaikan Tante Ketty pada Anna. Mira akan ke Jakarta. Ia akan mencari Dani.

l ris
Sumber: Tabloid Citra, Edisi 629, Tahun XIII, Periode 17-23 Mei 2002

Kalau Cinta Jangan Marah
DANI DAN WIWIN REKAMAN

ROBBY menyadari kesalahannya dan minta maaf kepada Tari. Itu sebabnya, ia menolak ketika Pak Yunus mengajaknya mencelakai Dani. Begitu Anna melihat Mira ada di Jakarta, ia kaget. Apalagi Mira memaksa bertemu Dani. Anna menolak membantu karena tak ingin adiknya dapat masalah. Itu sebabnya Anna mengatakan, adiknya sudah punya kekasih.

Leo geram dengan ulah istrinya, Anna yang tak kunjung pulang. Ia ajak Morgan bersekongkol mencelakai Anna dan Dani. Morgan setuju dan yakin usaha kali ini akan berhasil. Sementara itu, Anna mengantar Mira ke rumah Tante Ketty. Di sana Bu Mila sudah menunggu untuk memaksa Mira pulang ke Bandung. Tapi, Mira menolak karena ingin membuktikan ucapan Anna tentang Dani.

Dani dan Wiwin tengah merayakan keberhasilan mereka masuk dapur rekaman. Dani menyanyikan lagu yang ia persembahkan khusus untuk Wiwin. Wiwin bahagia, karena tahu Dani tak menolak saat dipeluknya. Pada saat itu, Mira sedang melarikan diri dari rumah Tante Ketty, untuk mencari Dani.

ris
Sumber: Tabloid Citra, Edisi 631, Tahun XIII, Periode 31 Mei-6 Juni 2002

KALAU CINTA, JANGAN MARAH
(SCTV, 13 JUNI, 20.00 WIB)

KEPERGIAN Anna dari rumahnya diketahui Mira. Mira memutuskan mengikuti Anna. Ia tahu Anna pasti ke rumah Dani. Mira nekat melompati pagar rumah Tante Ketty. Menyadari anaknya tak ada di kamarnya, Bu Mila marah. Ia begitu yakin Mira di rumah Dani. Dengan emosi, digedornya rumah Dani. Namun Leo dan Mogan yang ditemuinya mengatakan Mira tak ada ke situ. Setelah Bu Mila pergi, Mogan menyiapkan rencana untuk Dani. Mereka ingin membuat kekacauan lewat kemarahan Bu Mila. Mereka akan memberikan alamat tempat Dani tinggal. Mogan yakin, Bu Mila pasti menemukan Mira di rumah Dani.

Dugaan Mogan benar. Mira muncul di kediaman Dani. Kepada Dani, Mira mempertanyakan kepergian Dani dan kebenaran cerita bahwa Dani sudah memiliki kekasih. Di saat keduanya terlibat pembicaraan, Bu Mila muncul. Keributan tak terhindarkan. Anna menjadi korban caci maki Bu Mila. Dani akhirnya mengusir Mira. Ia minta Mira meninggalkan rumahnya bersama ibunya.

Mira tertekan dengan keputusan Dani. Tanpa mempedulikan ibunya, ia tinggalkan rumah itu. Bu Mila mencoba mengejar putrinya sebab khawatir Mira berbuat nekat. Sementara itu, Dani yang sudah tak kuasa menahan perasaannya, mengungkapkan rasa cintanya pada Wiwin. Ia juga berterima kasih karena Wiwin telah banyak membantunya.

ris
Sumber: Tabloid Citra, Edisi 632, Tahun XIII, Periode 7-13 Juni 2002

KALU CINTA, JANGAN MARAH
(SCTV, 21 JUNI, 20.00 WIB)

KESEKSIAN Mumun menyadarkan Junet. Bujukan Santi dan Tika juga membuat Junet ingin kembali kepada Mumun. Namun, Mumun jual mahal. Junet pun kian menggencarkan rayuannya. Akhirnya hati Mumun luluh juga. Ia bersedia kembali, asal Junet langsung melamarnya. Tentu saja Junet langsung mengiyakan.

Bu Mila benar-benar murka. Dani menjadi sasaran kemarahannya. Ia kembali menyalahkan Dani atas kaburnya Mira. Dani mencoba menjelaskan, tapi Bu Mila tak peduli. Mira kesal dengan ulah ibunya. Ia semakin yakin ibunya tak pernah menginginkan ia bahagia. Mira memilih kabur. Dani mencoba mencegah tapi gagal. Semua orang direpotkan dengan kepergian Mira.

Kehidupan Tari tetap saja tak bisa berjalan normal. Tari terus dibayangi rasa takut, bahkan bermimpi bayinya diculik. Bu Ratih terus menenangkannya.

Sementara itu, kemarahan Anna sudah tak terbendung lagi. Ia memberanikan diri mengusir Leo dan Mohan. Keduanya diusir dari rumah keluarga Jamil. Mogan tanpa beban meninggalkan rumah itu. Ia bereskan peralatan band yang dibelinya. Anna tak menyadari, kalau peralatan band Mogan dibeli dengan menggadaikan surat-surat rumah keluarga Jamil.

ris
Sumber: Tabloid Citra, Edisi 633, Tahun XIII, Periode 14-20 Juni 2002

KALAU CINTA JANGAN MARAH
(SCTV, 4 JULI, 20.00 WIB)
POLISI terus memburu Dani dan tembakan peringatan yang diletuskan pistol polisi tetap tak digubris. Menyadari akan adanya bahaya itu, Ana menghadang para polisi dan bermaksud berbicara.Tindakan Ana membuat konsentrasi para polisi buyar. Dani memanfaatkan kesempatan itu dan kabur dengan menumpang ojek ke arah stasiun. Akhirnya Dani tiba di sebuah gudang dan terdengar suara dari anak buah Yunus. Dani disuruh terus berjalan disusul sebuah pukulan dari anak buah Yunus. Dani pun roboh pingsan.

Dengan cepat anak buah Yunus membawa kabur Dani. Tak berapa lama para polisi, Bu Mila dan Pak Hendro tiba. Tapi mereka tak berhasil menemukan Dani. Bu Mila merasa sangat sedih sebab dirinya tahu, Yunus ada di balik semua kejadian itu. Pada saat itu, anak buah Yunus sudah tiba di markasnya. Dani segera menjadi bulan-bulanan pukulan. Mira yang menyaksikan penganiayaan itu mencoba berteriak. Tapi teriakan Mira lenyap karena mulutnya dibungkam.

Robby yang sudah mendengar berita penculikan datang ke rumah kontrakan Dani. Robby kemudian memberitahu Wiwin, Ana, dan Pak Hendro serta polisi tentang keberadaan Dani saat ini. Robby menegaskan bahwa Yunus ada dibalik semua kejadian termasuk penculikan terhadap Mira. Tiba-tiba handphone Robby berdering. Ia tersentak ketika Bu Ratih memberi tahu bahwa Tari dibawa ke rumah sakit karena mengalami keguguran.

l win
Sumber: Tabloid Citra, Edisi 635, Tahun XIII, Periode 28 Juni-4 Juli 2002

KALAU CINTA JANGAN MARAH
(SCTV, 18 JULI, 20.00 WIB)
ROBBY mulai memperlihatkan perubahan sikap. Ia justru memberitahu istrinya bahwa Yunus tengah menculik Mira. Bahkan telah meminta uang tebusan sebesar Rp 100 juta. Tari kaget mendengar penuturan suaminya. Itu sebabnya, ia tak curiga lagi kepada Robby. Makanya, ia berikan nomor telepon Dani. Robby pun segera menghubungi Dani. Ia ceritakan peristiwa yang menimpa Mira dan mengatakan bersedia membantu Dani bila diperlukan.

Robby berjanji akan membantu dan mepersilakan Dani menghubunginya bila membutuhkan bantuannya. Simpati lainnya datang dari Tika dan Santi. Mereka juga ingin membantu menemukan Mira. Junet tak ketinggalan. Ia akan selalu berada di samping Dani mencari Mira dan meringkus Yunus. Pak Hendro sudah menyiapkan uang tebusan untuk anaknya. Tapi Bu Mila dengan ketus meminta agar putri dan uangnya kembali dengan selamat. Dani hanya bisa berjanji.

l ris
Sumber: Tabloid Citra, Edisi 637, Tahun XIII, Periode 12-18 Juli 2002

Ulasan Kalau Cinta Jangan Marah di Tabloid Citra

Kalau Cinta, Jangan Marah
BALADA CINTA SEORANG PENYANYI
NAMA Christine Hakim ternyata bukan jaminan sukses sebuah serial. Tiga Orang Perempuan buktinya. Hingga minggu (episode) ke-10, serial itu tak juga mampu menembus rating dua digit. Padahal, Tiga Orang Perempuan tinggal melanjutkan segmen pemirsa Dewi Fortuna yang pada saat itu selalu di posisi lima besar dari seluruh tayangan di semua stasiun. Kalau Cinta, Jangan Marah mengganti jam tayang Tiga Orang Perempuan dan dicoba untuk merebut kembali segmen pemirsa Dewi Fortuna tersebut.

PRODUKSI Multivision Plus ini dikemas sebagai tayangan drama romantis. Tak jauh beda dengan Dewi Fortuna. Bambang Irawan, sutradara kedua Kalau Cinta Jangan Marah, menegaskan, serialnya memang menawarkan cerita tentang liku-liku cinta anak-anak muda. Kalaupun ada yang berbeda adalah latar cerita yang dipilih Fred Subhan, si penulis naskah. Dengan latar kehidupan seorang pemusik sekaligus penyanyi kelompok musik penghibur kelas hajatan keluarga, Kalau Cinta Jangan Marah juga jadi ramuan drama musikal

Selain cerita, Kalau Cinta Jangan Marah juga menawarkan pemeran yang biasa bermain di cerita-cerita melodrama. Akting mereka memang mudah menarik simpati pemirsa. Ada Primus Justisio, Jihan Fahira, Nova Eliza, dan debutan Marcello Djorghi. Untuk pertama kali Multivision Plus menyatukan Primus, Jihan maupun Nova dalam cerita intrik cinta.

Penampilan Primus barangkali sedikit istimewa, karena dialah penyanyi sekaligus gitaris kelompok penghibur kelas hajatan keluarga tersebut. ''Berperan sebagai seorang pemusik benar-benar merupakan pengalaman baru. Saya sendiri heran ketika gambar sudah selesai. Gaya bermain gitar saya benar-benar mirip Eric Clapton,'' seloroh pemeran Krisna dalam serial Kehormatan ini.

Primus mengaku tak bisa memainkan gitar maupun melantunkan suara. Itu sebabnya, lagu-lagu ciptaan Irmantono dinyanyikan secara lip-sync. ''Kalau untuk urusan tarik suara saya tahu diri. Tak mungkin saya memaksakan mengisi lagu-lagu tersebut dengan suara saya,'' tambahnya.

KALAU Cinta Jangan Marah bertutur tentang Dani (Primus Justisio) yang hidup sebagai musisi kelompok penghibur kelas hajatan keluarga. Secara materi, Dani hidup pas-pasan. Ia besar di tengah keluarga yang jauh dari sebutan harmonis. Bapaknya, Jamil (Boy Tirayoh), pemilik kelompok musik ini. Jamil bukanlah bapak ideal. Dani juga tinggal bersama dengan sang kakak, Anna (Maya Kusuma). Suami Anna, Leo (Agus Alam), lelaki brengsek yang begitu buruk memperlakukan istrinya.

Soal asmara, Dani justru beruntung. Keramahan Dani memikat banyak lawan jenis. Tari (Nova Eliza) salah satunya. Sayang cintanya dengan Tari kandas hanya karena Dani miskin. Ia tak mampu membiayai operasi kanker otak adik Tari, Bimo (Bombom). Desakan ibunya, Ratih (Yati Octavia), membuat Tari jatuh ke pelukan Robby (Marcello Djorghi).

Tari pergi, datang Mira (Jihan Fahira). Mira pandai bermain biola. Dani merasa klop dengan Mira. Sayang, ibu Mira, Bu Mila (Cut Yanthi), melarang putrinya berhubungan dengan Dani. Lagi-lagi masalah status sosial dan materi. Rangkaian kejadian ini membuat Dani bertekat mencari materi sebanyak-banyaknya. Ia ingin masuk dunia rekaman.

Irfan, duda dan produser kaya, banyak membantunya. Sayangnya, Irfan sahabat Robby. Robby tak ingin Dani berhasil. Logikanya, bila sukses, Dani dipastikan akan merebut kembali cinta Tari. Irfan pun berubah. Karier Dani dihambatnya. Kasetnya tak diedarkan. Bantuan Rosa, adik Irfan, berhasil melambungkan nama Dani. Ia jadi penyanyi terkenal. Mira yang frustrasi dan patah hati mencoba menemui Dani, ketika Dani siap ke pelaminan dengan Rosa.

Cerita 26 episode Kalau Cinta Jangan Marah digantung pada bagian ini. Logikanya, ya menunggu tanggapan pemirsa. Bila rating bagus, ya seperti galibnya produksi Multivision Plus, bakal ada lanjutannya.

Aris Muda
Sumber: Tabloid Citra, Edisi 597, Tahun XII, Periode 15-21 September 2001

Jumat, 07 September 2001

Berita Harian Hero berencana buka 15 gerai baru

Jumat, 07 September 2001 
Berita Harian HERO berencana buka 15 gerai baru
Untuk meningkatkan kinerja Hero Supermarket (HERO) berencana akan membuka 10 swalayan baru dan 15 gerai spesialis sampai akhir tahun 2001. Perseroan juga berencana akan membuka 10 swalayan baru, sekitar 25 gerai spesialis dan 2 hypermarket pada tahun 2002.

Sampai saat ini HERO telah memiliki 75 HERO pasar swalayan, 40 apotik Guardian dan 26 StarMart Convinient Store.
Sumber: www.indofinanz.com, Jumat, 7 September 2001