Selasa, 09 November 2004

Hindari Cikampek, Perjalanan Mudik Lebih Lancar

Hindari Cikampek, Perjalanan Mudik Lebih Lancar
REP | 09 November 2004 | 16:35http://stat.ks.kidsklik.com/statics/kompasiana4.0/images/ico_baca.gif Dibaca: 300   http://stat.ks.kidsklik.com/statics/kompasiana4.0/images/img_komen.gif Komentar: 4   http://stat.ks.kidsklik.com/statics/kompasiana4.0/images/ico_nilai.gif 3
Mudik telah tiba. Pagi ini saya dan beberapa teman melakukan perjalanan mudik. Kami berangkat dari Mayestik, Kebayoran Baru sekitar jam 06.30 pagi dengan mengendarai mobil menuju tujuan pemberhentian pertama di Semarang. Kondisi jalanan dari Sudirman cukup ramai, namun tetap lancar. Sekitar jam 8 kami sudah mendekati pintu keluar tol Cikampek, namun akhirnya kami berbelok menuju pintu tol Sadang.
Rencananya kami akan lewat jalur Subang setelah nanti keluar tol Sadang. Namun karena antrian mobil mulai panjang sebelum keluar pintu tol, kami pun memutar balik dan menuju arah Bandung lewat tol Cipularang. Dalam perjalanan di tol Cipularang ini, kami terima kabar dari teman yang berangkat dari Kebayoran Baru pagi itu, namun terjebak macet di Cikampek.
Kondisi lalu lintas di tol Cipularang ramai lancar, hingga akhirnya kami keluar pintu tol Cileunyi sekitar jam 10 pagi. Dari Cileunyi perjalanan menuju ke Jatinagor, Sumedang, Kadipaten dan selanjutnya menuju Cirebon. Lagi-lagi kami cukup beruntung pagi ini. Meski sempat mengalami macet di Kadipaten, namun tidak berlangsung lama.
Saat di Kadipaten tersebut (sekitar jam 11.05 siang), saya mendapat kabar dari Mbak Dian yang juga kompasianer dari Tangerang. Kata Ayu yang berangkat jam 7 malam (hari Jumat), dia masih berada di Cikampek pada jam 6 pagi ini. Wah, berarti perjalanan Kebayoran Baru-Cikampek yang normalnya hanya 4-5 jam harus dilaluinya dalam 11 jam.
13755220461010284240
pemudik sepeda motor di Cirebon
1375522117236748258
pemudik sepeda motor di Cirebon
Kembali ke perjalanan kami, sekitar jam 13.00 siang kami sudah masuk Cirebon. Beberapa pemudik sepeda motor kami lihat juga sudah sampai Cirebon (biasanya mereka berangkat dari Jakarta subuh). Lalu lintas Cirebon ramai lancar hingga padat, beberapa belas menit sempat mengalami kemacetan karena antrian di persimpangan jalan atau pintu tol.
13755221971566646430
antrian di pintu tol (Cirebon)

Jam 16.30 sore ini kami memasuki kota Tegal Bila tidak ada kemacetan dan kendala berarti, kemungkinan kami tiba di Semarang jam 21.00-22.00 malam nanti. Bagi rekan-rekan kompasianer yang juga mudik, saya ucapkan selamat mudik. Hati-hati di jalan dan semoga selamat sampai di kampung halaman.

Jumat, 17 September 2004

Pembukaan Sementara Jalan Proyek / Fly Over Veteran

Bersama ini kami informasikan kepada jalan pengguna Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (Jakarta Outer Ring Road / JORR) dari Taman Mini / Kampung Rambutan, tujuan Jalan Tol Serpong – Pondok Aren.

Bahwa mulai hari ini pukul 09.00, PT Jasa Marga (Persero) membuka jalan proyek / jalan sementara, yang terletak disisi Fly Over Raya Veteran.

Dengan demikian pengguna Jalan Tol JORR dapat langsung menuju Jalan Tol Serpong - Pondok Aren, tanpa melalui Jalan Raya Bintaro Kodam.

Mohon kerjasama untuk dapatnya diinformasikan.

Demikian disampaikan, atas perhatian serta kerjasamanya diucapkan terima kasih.
Sumber: www.jlj.co.id, 17 September 2004

Selasa, 07 September 2004

Pembukaan Sementara Tol JORR Seksi W2 Ruas Ulujami-Veteran

Dengan hormat,
Bersama ini kami informasikan bahwa  jalan tol JORR seksi W2 ruas Ulujami telah dapat difungsikan untuk sementara sebagai jalan tembus untuk menghindari kemacetan di persimpangan rel kereta api Pesanggrahan. Sehingga bagi pengguna jalan dari arah jalan ulujami sudah bisa langsung menuju jalan raya Veteran dan Bintaro, maupun masuk jalan tol JORR arah jalan tol Jagorawi tanpa melewati rel kereta api Pesanggrahan.

Pengoperasian jalan tol ruas Ulujami sebagai jalan tembus tersebut dibuka pada hari Selasa, 7 September 2004, pukul 16.00 Wib.

Mohon kerjasama untuk dapatnya diinformasikan.

Demikian disampaikan, atas perhatian serta kerjasamanya diucapkan terima kasih.
Sumber: www.jlj.co.id, 7 September 2004

Selasa, 15 Juni 2004

Tol Cipularang Resmi Dibuka


TOL CIPULARANG RESMI DIBUKA
Selasa, 15-Jun-2004, 17:45 WIB
Tol Cipularang resmi dibuka oleh Presiden Republik Indonesia Ibu Megawati Soekarnoputri pada tanggal 15 Juni 2004 Jam 15:00 WIB.

Dibukanya Tol Cipularang sepanjang 41 Km ruas Sadang-Cikamuning merupakan bagian dari pembangunan Jalan Tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang) sepanjang 59 KM.

Tol yang menghubungkan ruas Jakarta - Cikampek dengan Bandung yang mulai dioperasikan / diujicobakan tanggal 27 April 2004 saat konfrensi Asia-Afrika dan tarifnya masih Gratis bagi kendaraan yang melintas.

Setelah dibuka Resmi oleh Presiden Republik Indonesia, maka ruas Cipularang akan diberlakukan Tarif Tol sesuai dengan:

Keputusan Menteri Pekerjaan Umum
No : 310/KPTS/M
Tanggal : 15 Juni 2004


Besarnya Tarif Tol Cipularang  KLIK DISINI
Sumber: infotol.astaga.com, Selasa, 15 Juni 2004


TARIF TOL CIPULARANG
Selasa, 15-Jun-2004, 16:33 WIB
KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
NOMOR : 310/KPTS/2004
TANGGAL : 14 JUNI 2004 
TARIF TOL JALAN TOL CIKAMPEK-PURWAKARTA-PADALARANG
BAGIAN RUAS SADANG-CIKAMUNING
ASAL TUJUAN TARIF TOL
GOL IGOL II AGOL II B
SADANGJATILUHUR3.500 5.0006.500
PADALARANG BARAT14.50022.000 29.000
JATILUHURPADALARANG BARAT 11.50017.00022.500
SADANG3.5005.000 6.500
PADALARANG BARATJATILUHUR11.500 17.00022.500
SADANG14.50022.00029.000
Sumber: infotol.astaga.com, Selasa, 15 Juni 2004

Senin, 14 Juni 2004

Jalan Tol Cipularang Besok Diresmikan Presiden RI

JALAN TOL CIPULARANG BESOK DIRESMIKAN PRESIDEN RI
Setelah menunggu lebih dari dua bulan, akhirnya Pemerintah melalui Keputusan Menteri Nomor 310/KPTS/M/2004 tanggal 11 Juni 2004 menetapkan Jalan Bebas Hambatan Ruas Sadang-Cikamuning sebagai bagian dari Jalan Tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang) menjadi Jalan Tol. Selain itu Menteri menetapkan pula mengenai laik fungsi, dan jenis kendaraan bermotor serta besarannya tarif tol. Pemberlakuan tarif baru untuk ruas ini akan dimulai setelah jalan tol tersebut diresmikan oleh Presiden RI Megawati Soekarnoputri pada hari Selasa, 15 Juni 2004 sekitar pukul 14.30 WIB. Peresmian itu bersamaan dengan diresmikannya Jalan Layang dan Jembatan Pasteur-Cikapayang-Suropati (Pasupati) Bandung.

Dengan diberlakukannya Kepmen tersebut, maka Jalan Tol Cipularang Ruas Sadang-Cikamuning yang sebelumnya masih dalam tahap uji coba (gratis), sejak Selasa, 15 Juni 2004 akan dikenakan tarif tol bagi kendaraan yang melintas di ruas tersebut, kata Sekretaris Perusahaan PT.Jasa Marga Persero Hengki Herwanto di Jakarta Senin (14/6). Menurutnya, pada saat uji coba, jalan tol ini setiap harinya dilalui 20.000 sampai dengan 30.000 kendaraan.

Sesuai dengan Kepmen ditetapkan bahwa tarif tol untuk Ruas Sadang-Cikamuning sebesar Rp 14.500, atau sekitar Rp 355/km. Sehingga, jika pemakai jalan yang masuk di Gerbang Tol Jatibening/Pondok Gede Timur dan keluar di Pasteur maka dikenakan tarif Rp 29.000 untuk kendaraan Golongan I (sedan, minibus atau bus/truk kecil). Tarif ini terdiri dari tarif tol dari Jatibening/Pondok Gede Timur-Sadang sebesar Rp 11.500, Sadang-Cikamuning Rp 14.500 dan Cikamuning-Pasteur Rp 3.000.

Direncanakan, tarif jalan tol Cipularang besok ditandai dengan lewatnya Presiden RI Megawati Soekarnoputri untuk mengambil tiket yang pertama di jalan tol Cipularang Tahap II  atau tepatnya di gerbang tol Padalarang Barat setelah sebelumnya melakukan pembayaran tol untuk ruas Pasteur-Padalarang Barat di Gerbang Tol Padalarang Barat. Selanjutnya Presiden akan melewati Jalan Tol Cipularang dan langsung kembali ke Jakarta.

Perhatikan Rambu-rambu
Untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan pemakai jalan yang melintas di Jalan Tol Cipularang, Jasa Marga sudah memasang berbagai rambu peringatan, larangan dan himbauan. Oleh karenanya, pemakai jalan tol diharapkan senantiasa memperhatikan rambu-rambu tersebut. Apalagi bagi yang baru pertama kali melintasi ruas tol ini.

Pemakai jalan perlu memahami pula adanya perbedaan ketinggian antara Cikampek dan Padalarang yang sangat signifikan. Ketinggian Cikampek hanya 60 meter dpl (di atas permukaan laut) sedang Padalarang sekitar 700 meter dpl. Perbedaan ketinggian sebesar 640 meter ini mengakibatkan jalan ke arah Bandung banyak tanjakannya dan ke arah Cikampek banyak turunannya. Dalam kondisi seperti ini tentunya sangat dibutuhkan konsentrasi dan disiplin pengemudi. Kelengahan sekejap dapat berakibat fatal.

Oleh karenanya, pada ruas antara Jatiluhur sampai Bandung, telah dipasang rambu batas kecepatan maksimal yaitu 80 km/jam. Sedangkan dari Jakarta sampai Jatiluhur batas kecepatan maksimal adalah 100 km/jam. Jika pemakai jalan mematuhi batas kecepatan maksimal ini, kemungkinan besar laju kendaraan akan tetap stabil ketika melintasi daerah ini. Perlu diketahui pula bahwa batas kecepatan minimum adalah 60 km/jam.

Selain itu, Jasa Marga juga sudah mempersiapkan petugasnya untuk memberikan pelayanan maksimal di ruas tol ini. Selain dibekali dengan ketrampilan dan pengetahuan sebagaimana petugas di ruas tol lainnya, petugas pelayanan lalu lintas (patroli, rescue, dan ambulance) di ruas tol Cipularang ini juga dibekali ketrampilan SAR. Dengan ketrampilan ini, mereka mampu menangani kecelakaan dan terampil dalam mengevakuasi korban yang jatuh ke jurang ataupun ke sungai. Sebab, di ruas tol ini banyak terdapat jurang yang cukup dalam dan juga jembatan setinggi 60 meter dengan panjang 520 meter (Jembatan Cikubang).

Jakarta-Bandung 1,5 Jam
Manfaat jalan tol ini sudah dirasakan masyarakat sejak dilakukan uji coba (gratis) mulai tanggal 27 April 2004 lalu. Waktu tempuh Jakarta-Bandung yang sebelumnya antara 3 s.d. 4 jam, bahkan lebih pada saat akhir pekan, maka dengan melalui jalan tol ini cukup 1,5 jam saja.
Dengan semakin singkatnya waktu tempuh, maka jarak Jakarta-Bandung sudah tidak terasa jauh lagi. Hal ini tentunya sangat menguntungkan bagi para pelaku bisnis, dan akan meningkatkan roda perekonomian daerah yang dilaluinya, seperti Cikampek, Purwakarta, Plered, Cikalong Wetan atau Padalarang. Dampak positif juga akan dirasakan wilayah yang diuntungkan dengan adanya ruas tol ini, seperti Tasikmalaya, Garut atau Ciamis. Sebab, daerah yang dikenal banyak sentra industri kecil ini sekarang sudah memililiki akses yang cepat untuk membawa hasil kerajinannya ke Jakarta dan sekitarnya.

Dengan selesainya Jalan Tol Cipularang Tahap II ini, maka yang diuntungkan bukan saja masyarakat Jakarta, Bandung dan sekitarnya, tapi juga masyarakat Banten (Merak, Cilegon, Serang dan sekitarnya) ikut merasakan manfaatnya. Sebab, dengan adanya jalan tol ini, maka pemakai jalan tol dari Merak kini bisa langsung ke Cileunyi, tanpa perlu keluar dari jalan tol. (ipul)
Pusdatin
14062004


Jumat, 21 Mei 2004

Tempat Istirahat KM 57/A Tol Jakarta-Cikampek Dibuka


TEMPAT ISTIRAHAT KM 57/A TOL JAKARTA - CIKAMPEK DIBUKA
Jumat, 21-Mei-2004, 10:58 WIB
Hari Jum'at tanggal 21 Mei 2004 jam 10.30 WIB Rest area KM 57/A Tol Jakarta - Cikampek resmi dibuka. Rest area yang berlokasi di ruas Karawang Timur arah Cikampek.

Rest Area type A kedua di jalan Tol Jakarta - Cikampek setelah KM 19/A.

Fasilitas yang di sediakan di Rest Area KM 57/A meliputi: Mushola, SPBU, Mini market, Rumah makan, Tambal Ban, ATM dll

Jadi apabila anda dalam perjalanan melintasi tol Cikampek dari arah Jakarta menuju Cikampek-Pantura maupun Bandung, dapat mengisi BBM, maupun beristirahat untuk menghilangkan lelah, untuk persiapan melanjutkan perjalanan.

Diharapkan dengan dibukanya tempat peristirahtan yang baru di Km 57/A arah Cikampek, dapat menambah pelayanan dan kenyamanan pemakai jalan Tol yang akan melintasi Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
Sumber: infotol.astaga.com, Jumat, 21 Mei 2004

Selasa, 18 Mei 2004

Gerbang Tol Bambu Apus Barat 1 Dan 2 Ditutup Sementara

Gerbang Tol Masuk Bambu Apus Barat 1 dan Gerbang Tol Keluar Bambu Apus Barat 2, di Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (Jakarta Outer Ring Road / JORR) Ruas Taman Mini – Bambu Apus, akan ditutup sementara masing-masing selama 2 jam, antara tanggal 19 Mei 2004 jam 22.00 dan tanggal 20 Mei 2004 jam 03.00.
Menurut penjelasan yang disampaikan oleh PT Jalantol Lingkarluar Jakarta, selaku pengelola Jalan Tol JORR, penutupan tersebut akan dilakukan pada :
  • Gerbang Tol Bambu Apus Barat 1 : ditutup sementara pada hari Rabu, tanggal 19 Mei 2004, pukul 22.00 s/d 24.00 wib.
  • Gerbang Tol Bambu Apus Barat 2 : ditutup sementara pada hari Kamis, tanggal 20 Mei 2004, pukul 01.00 s/d 03.00 wib.
Penutupan tersebut akan dilakukan karena adanya pekerjaan erection gelagar pipa baja jembatan penyeberangan (pedestrian bridge) tepatnya pada kilometer 34, di ruas antara Taman Mini – Bambu Apus.
Untuk itu kepada pengguna Jalan Tol JORR dihimbau :
  1. Pengguna jalan tol dari arah Jatiwarna / Setu / Ceger, yang akan masuk Jalan Tol JORR dengan tujuan Lenteng Agung/Pondok Pinang/Veteran yang biasanya masuk melalui Gerbang Tol Masuk Bambu Apus Barat 1, pada saat penutupan sementara, disarankan masuk melalui Gerbang Tol Kampung Rambutan 1.
  2. Pengguna Jalan Tol JORR dari arah Veteran / Pondok Pinang / Lenteng Agung tujuan Bambu Apus / Ceger, yang akan keluar di Gerbang Tol Bambu Apus Barat 2, pada saat penutupan sementara, disarankan keluar melalui Gerbang Tol Kampung Rambutan 2.
  3. Sedangkan pengguna Jalan Tol Jagorawi dari arah Bogor / Cawang tujuan Bambu Apus / Ceger, pada saat penutupan sementara, disarankan keluar melalui Gerbang Tol / Ramp Taman Mini.
Jalan Tol JORR saat ini telah beroperasi sepanjang 32,7 km dengan 42 Gerbang Tol, yang terdiri dari Ruas W2 Seksi 1 (Veteran - Pondok Pinang), Ruas S (Pondok Pinang – Taman Mini Junction), Ruas E1 Seksi 1 dan 2 (Taman Mini Junction – Ceger – Hankam), Seksi E2 (Cikunir - Cakung). Pengoperasian Jalan Tol JORR tersebut dilakukan oleh PT Jalantol Lingkarluar Jakarta, yang memperoleh Kuasa Pengoperasian dari PT Jasa Marga (Persero).
Sumber: www.jlj.co.id, 18 Mei 2004

Rabu, 28 April 2004

Pembayaran Kontraktor Cipularang II Setelah Serah Terima


EKONOMI
Rabu, 28 April 2004 01:38 WIB



Pembayaran Kontraktor Cipularang II Setelah Serah Terima


JAKARTA--MIOL: Pembayaran kepada kontraktor yang terlibat dalam sembilan seksi pembangunan Tol Cipularang II baru akan dilaksanakan setelah adanya berita acara serah terima hasil pekerjaan kepada PT Jasa Marga.

"Belum seluruh kontraktor yang terlibat dalam sembilan seksi pekerjaan itu menyelesaikan pekerjaannya sehingga belum dilakukan serah terima," kata Sekretaris Perusahaan PT Jasa Marga, Hengki Herwanto di Jakarta, Selasa (27/4).

Lagipula, jelas Hengki, meskipun kontraktor itu telah selesai dengan pekerjaannya masih ada masa pemeliharaan dalam jangka waktu satu tahun.

Namun menyangkut waktu pembayaran dari kontraktor itu belum diketahui secara persis. Hanya saja PT Jasa Marga telah menyatakan seluruh kewajiban yang harus dibayar sudah disiapkan alokasi dananya. Mungkin bulan Mei sudah ada serah terima fisik.

PT Jasa Marga menerapkan pola Contractor Pre- Finance (CPF) dalam pekerjaan pembangunan Tol Cipularang II, yakni biaya pekerjaan ditalangi dari kontraktor dengan dukungan perbankan, nantinya setelah selesai baru akan dibayar.

Tol Cipularang II saat ini baru saja merampungkan dua akses keluar di Ciganea, Purwakarta Selatan untuk menuju Jatiluhur dan Plered menuju Darangdan, Sukatani. Serta direncanakan satu akses lagi yakni di Cikalong Wetan meskipun belum diketahui waktu pelaksanaannya.

"Pembangunan kedua akses tersebut akan sangat tergantung kepada jumlah lalulintas yang melalui kawasan tersebut. Saat ini masih dipelajari," tutur Hengki. (Ant/Ol-1)
Sumber: www.mediaindo.com, Rabu, 28 April 2004

Jumat, 23 April 2004

Jasa Marga Kerahkan Petugas Sepanjang Tol Cawang-Bandung untuk Amankan KTT AA


NUSANTARA
Jum'at, 23 April 2004 14:33 WIB



Jasa Marga Kerahkan Petugas Sepanjang Tol Cawang - Bandung untuk Amankan KTT AA


JAKARTA--MIOL: Sejak 20 April 2004, PT Jasa Marga telah mengerahkan petugas patroli baik dari Kepolisian maupun petugas lapangannya untuk membuat pagar betis mulai dari Tol Cawang - Cipularang - Padaleunyi (Pasteur) untuk mengamankan kendaraan yang digunakan delegasi KTT Asia Afrika.

"Tugas mereka nantinya untuk mengamankan sepanjang jalur yang dilalui delegasi KTT AA, untuk mengantisipasi hambatan-hambatan yang mungkin terjadi," kata Kepala Cabang Tol Jakarta-Cikampek, Tito Karim saat dihubungi di Jakarta, Jumat (23/4).

Disamping itu, seluruh pekerjaan pembangunan yang berada di koridor tersebut untuk sementara ini dihentikan, termasuk pembangunan akses keluar (interchange) yang saat ini masih dikerjakan di Cipularang. Sehingga, saat ini lokasi tersebut kini sudah bersih dari alat-alat berat.

Tito juga mengemukakan, mulai tanggal 20 sampai 26 April 2004 akses keluar menuju Sadang ditutup bagi kendaraan umum, serta khusus diperuntukkan bagi delegasi KTT AA. Nantinya para delegasi itu tinggal meneruskan ke Tol baru (Cipularang II) tembus ke Padalarang Bypass kemudian meneruskan sampai Pasteur.

Kemudian, di sepanjang Cipularang II juga telah disiagakan mobil-mobil patroli, rescue, termasuk ambulance yang siaga selama 24 jam penuh. Cipularang II saat ini juga sudah siap seluruhnya untuk dilalui dari dua jalur sehingga para delegasi dapat melewati jalur ini dengan aman. (Ant/O-5)
Sumber: www.mediaindo.co.id, Jumat, 23 April 2004

Jumat, 02 Januari 2004

YLKI: Semestinya Tarif Tol Jakarta-Cikampek Tidak Naik

Updated: Jumat, 02 Januari 2004, 09:45 WIB
METROPOLITAN
YLKI: Semestinya Tarif Tol Jakarta-Cikampek Tidak Naik
Jakarta, Jumat
Tarif tol ruas jalan Jakarta-Cikampek seharusnya tidak dinaikkan, karena PT Jasa Marga sudah mendapatkan keuntungan dari fasilitas tersebut. Hal itu dikemukakan Tulus Abadi, Koordinator Advokasi Transportasi Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).

PT Jasa Marga, pengelola ruas-ruas jalan tol di seluruh Indonesia, mulai 3 Januari 2004 pk 00.00 WIB akan menaikkan tarif tol Jakarta-Cikampek sebesar 25 persen. Dengan kenaikan 25 persen itu, maka tarif Jakarta-Sadang yang tadinya Rp6.500 melonjak menjadi Rp11.500.

Jasa Marga juga menetapkan tarif tol untuk ruas Jakarta Outer Ring Road (JORR) seksi W2 dan E1 serta tol Cipularang untuk ruas Dawuan-Sadang dan Padalarang-Bypass (Bandung). "Bahkan ruas jalan tol Jakarta-Cikampek seharusnya sudah dikembalikan kepada publik, karena investasinya sudah impas," kata Tulus, Jumat (2/1) pagi, ketika dimintai tanggapannya atas kenaikan tarif tol tersebut.

Menurutnya, dikembalikan kepada publik artinya ruas jalannya tetap tol, tetapi para pemakai fasilitas itu tidak lagi dikenai biaya seperti di negara-negara lain. Selain itu setiap terjadi kenaikan tarif harus dibarengi oleh perbaikan pelayanan. "Tetapi, kenyataannya perbaikan pelayanan yang dijanjikan kepada pengguna jalan tol seiring dengan kenaikan tarif tahun lalu, tidak seperti yang diharapkan," ungkapnya.

Setiap hari terutama pada jam-jam sibuk dan menjelang hari-hari raya, akhir pekan atau liburan panjang, lanjut Tulus, ruas-ruas jalan tol selalu diwarnai dengan kemacetan. Berkaitan dengan seberapa jauh perbaikan mutu pelayanan jalan tol ini telah dilakukan sehubungan dengan kenaikan tarif tahun lalu, maka YLKI akan melakukan jajak pendapat pada masyarakat.

Pertahankan pelayanan
Tentang peningkatan pelayanan ini, Humas PT Jasa Marga, Saragih, mengatakan kenaikan tarif adalah untuk mempertahankan standardisasi pelayanan bagi para pengguna jalan antara lain pemeliharaan dan perbaikan jalan tol. Menurut Saragih, Jasa Marga tidak menganut sistem parsial, artinya ruas jalan tol yang potensial tak hanya membiayai ruasnya sendiri, tetapi juga membantu ruas-ruas lain.

Sementara Tulus menyebutkan, Jasa Marga harus memberikan penjelasan kepada masyarakat tentang alasan-alasan kenaikan tarif itu sesuai dengan UU No 8 tahun 1999 tentang Hak-hak Konsumen. "Jangan-jangan kenaikan tarif tol ini hanya atas desakan partai-partai tertentu guna mencari dana untuk keperluan pemilu," katanya. (Ant/ima)
Sumber: www.kompas.com, 2 Januari 2004

Kamis, 01 Januari 2004

Kenaikan Tarif Tol Ringankan Keuangan Jasa Marga

Updated: Kamis, 01 Januari 2004, 15:31 WIB
METROPOLITAN


Kenaikan Tarif Tol Ringankan Keuangan Jasa Marga
Jakarta, Kamis
PT Jasa Marga memperkirakan dengan kenaikan tarif tol Jakarta-Cikampek dan penetapan tarif untuk tol ruas Jakarta Outer Ring Road (JORR) dan Tol Cipularang akan memperingan keuangan perusahaan. "Setidaknya pedapatan usaha dari Tol Cikampek akan naik 20-25 persen dari sekitar Rp750 juta per hari," kata Direktur Operasi PT Jasa Marga, Marijanto, di Jakarta, Kamis (1/1).

Kenaikan pendapatan sebesar itu berdasarkan pertimbangan lalu lintas saat ini yang terpecah menjadi dua bagian, sehingga tidak semata-mata keluar ke Cikopo, namun juga sudah ada yang melewati Tol Cipularang. "Tol Cikampek berdasarkan Keppres No 106/2003 rata-rata mengalami kenaikan tarif 25 persen, setelah lebih dari 11 tahun belum pernah mengalami kenaikan," jelas Marijanto.

Meskipun Tol Cikampek rata-rata naik 25 persen, namun PT Jasa Marga tidak menaikkan tarif tol yang memiliki tarif Rp500 seperti ruas Cakung-Bintara, Bekasi Barat-Bekasi Timur, Cibitung-Cikarang Barat, dan Cikampek-Kalihurip.

Sementara itu, ditetapkannya tarif Tol Cipularang melalui Keppres No 105/2003, menurut Marijanto, akan membantu kelanjutan investasi Jalan Tol Cipularang yang saat ini baru menyelesaikan ruas Dawuan-Sadang dan Padalarang Bypass sepanjang 18 kilometer.

"Dengan penetapan tarif tersebut diharapkan investasi di Tol Cipularang akan kembali modal dalam waktu 25 tahun, di samping untuk melanjutkan pembangunan ruas Sadang-Padalarang sepanjang 10 kilometer," paparnya.

Saat ini, investasi dari Tol Cipularang cukup besar, seperti untuk Padalarang Bypass yang investasi di luar lahan mencapai Rp40 miliar per kilometer, sedangkan Dawuan-Sadang mencapai Rp20-30 miliar per kilometer.

"Kita targetkan keseluruhan Tol Cipularang sepanjang 28 kilometer dapat rampung pada tahun 2005, sehingga waktu tempuh dari Sadang menuju Bandung dapat ditempuh hanya 1 jam dengan kecepatan rata-rata 60 kilometer per jam," ungkap Marijanto.

Tarif baru Tol Cipularang dihitung berdasarkan tarif per kilometer yakni untuk Gol I dan I Umum Rp325 per kilometer, Gol IIA dan IIA Umum Rp487,5 kilometer, Gol IIB Rp650 per kilometer. Sedangkan ruas Cipularang yang dioperasikan baru dua ruas yakni Dawuan-Sadang 12,5 kilometer, dan Padalarang Bypass 5 kilometer.
Sementara itu dengan ditetapkannya tarif tol JORR melalui Keppres 107/2003, PT Jasa Marga mulai menetapkan tarif untuk ruas TMII-Hankam sepanjang 3,4 kilometer dan Pondok Pinang-Veteran 4,5 kilometer yang selama ini masih gratis. Sedangkan untuk ruas Pondok Pinang-Taman Mini Interchange (JORR seksi S) PT Jasa Marga menetapkan tidak mengalami kenaikan. Tarif baru berdasarkan Keppres menetapkan Gol I dan I Umum Rp320 per kilometer, Gol IIA dan IIA Umum Rp480 per kilometer, dan
Gol IIB Rp640 per kilometer.

Dia menargetkan dengan penetapan tarif tersebut maka pendapatan dari JORR akan mengalami kenaikan sebesar 15 persen dari sekitar Rp330 juta per hari.

PT Jasa Marga akan melanjutkan pembangunan JORR ruas Hankam-Cikunir sepanjang 9 kilometer dan Veteran-Ulujami yang sedang dalam proses pembebasan lahan diharapkan empat bulan sejak Januari 2004 sudah dapat diselesaikan. Selanjutnya pembangunan akan dilanjutkan dari Ulujami menyambung Tol Serpong yang diharapkan dapat selesai tahun 2005, serta diharapkan awal tahun 2006 seluruh JORR dapat diselesaikan.

Sampai akhir tahun ini, PT Jasa Marga memperkirakan pendapatan usaha yang diperoleh sebesar Rp1,4 triliun dengan keuntungan Rp200 miliar lebih tinggi dari target sekitar Rp170 miliar.

Pendapatan tahun 2004, menurut Marijanto diharapkan dapat mencapai Rp1,7 triliun, bunga dan pinjaman Rp500 miliar serta biaya operasi diperkirakan 60 persen dari total pendapatan. "PT Jasa Marga tahun 2004 merencanakan akan memperkuat modal usaha (equity) sebesar Rp1 triliun melalui penjualan saham apabila mendapat persetujuan dari pemerintah," ungkapnya.

Sedangkan untuk investasi dibutuhkan dana sekitar Rp3 triliun dan diharapkan dapat diperoleh dari pinjaman bank dan penerbitan obligasi. (Ant/ima)
Sumber: www.kompas.com, 1 Januari 2004