Rabu, 26 Juni 2019

Puisi Inilah Bulan

INILAH BULAN
Cipt. Radityo Muhammad Aufar

Inilah bulan... Oh inilah bulan...
Inilah bulan... Oh inilah bulan...
Datanglah bulan... Datanglah...
Datanglah bulan... Datanglah...
Ayo datanglah...
Datanglah...
Datanglah...

Rabu, 05 Juni 2019

Contoh Naskah / Dialog Pertengkaran Anak Kelas 5 SD Part 3

Pada suatu siang hari di hari Sabtu, Edward dan teman-temannya mengajak Kevin bermain basket di lapangan basket. Kevin bermalas-malasan. Tapi ia dipaksa bermain basket. Akhirnya Kevin mengangguk dan ikut teman-temannya.
Edward: Kevin, ayo main yuk!
Kevin: Nggak, Ward. Gua gak mau main. Gua takut. Nanti, gua digangguin Daniel.
Edward: Gak usah khawatir. Kan ada gua. Ayo main yuk!
Maulana: Iya, Vin. Ayo gak usah malu. Kan ada gua. Main yuk!
Kevin: Oke, deh. Gua mau dong.
Edward: Nah, gitu dong! Namanya teman gua gitu lho.

Sesampai di lapangan basket, Edward dan teman-temannya langsung terkejut melihat Daniel dan Aditya juga berada di lapangan basket itu. Daniel sinis dan mengejek Edward cs. Maulana pun tak terima Daniel menghina Edward cs.
Daniel: Eh, mau main basket atau ngajak berantem? Lain kali kalo main basket jangan di sini. Emangnya tempat ini tempat orang berantem.
Maulana: Jangan marahi teman gua dong! Gua gak suka lu ngehina temen gua.
Daniel: Diam, lu! Dasar anak kampung!
Maulana: Enak aja, lu bilang anak kampung! Iya, gua emang anak kampung. Bokap gua sopir keluarganya Edward.
Daniel: Dasar anak kampung yang gak tau malu! Tetep aja anak kampung!
Iqbal: Daniel, lu gak usah menghina kami! Lu cuma anak durhaka!
Daniel: Anak durhaka? Siapa yang bilang saya anaka durhaka. Iya, saya emang anak durhaka! Iya, dasar anak seorang pelakor!
Edward: Enak aja, lo! Gua bukan anak pelakor apa kek? Itu urusan gua! Ini wilayah kami! Lu jangan pernah masuk ke wilayah kami.
Daniel: Saya males ama kamu ama si gendut itu.
Edward: Kenapa dia bawa nama gua?
Daniel: Terus terang, saya berurusan dengan kalian. Moga-moga kalian masuk penjara atas pencemaran nama baik. Mana buktinya? Mana?
Edward: Gua gak punya bukti, kek. Itu urusan kami!
Kevin: Udah, Edward! Tenang, lu! Tenang!

Daniel pun marah dan memaki-maki Edward cs. Dan mengancam mengusirnya. Edward naik pitam dan balik serang Daniel. Hal ini terjadinya pertengkaran Daniel dan Edward cs. Maulana yang melerai pertikaian Edward dan Daniel.
Daniel: Bagus ya? Rupanya begitu! Gara-gara orang tua saya cerai, kalian seenaknya bermain basket di sini. Kalian tidak tahu malu, pergi kalian! Nih untuk uang kalian masing-masing! Dan, untuk bayar ongkos taksi pulang ke rumah masing-masing! Dasar kalian emang sialan! Kalian emang anak setan! Kalian gak punya hati nurani! Kalian emang kurang ajar!
Edward: Lu yang kurang ajar! Nggak tahu malu!
Daniel: Dasar anak setan! Bangsat! Persetan, kamu!
Edward: Lu yang setan!
Maulana: Sudah! Sudah!
Daniel: Nggak tahu... Nggak tahu diri, kamu!
Edward: Sudah! Sudah! Gua udah muak ama lo, Daniel! Ingat, Niel! Gak usah ngejelekkin gua. Emang gua ini lemah. Gua tuh orang yang paling kuat. Nggak seperti lu. Lu preman. Gua nggak.
Daniel: Puas, gak! Puas! Ini semua gara-gara kalian yang ngehina gua! Gua gak terima pembalasan lu!