Rabu, 05 Juni 2019

Contoh Naskah / Dialog Pertengkaran Anak Kelas 5 SD Part 3

Pada suatu siang hari di hari Sabtu, Edward dan teman-temannya mengajak Kevin bermain basket di lapangan basket. Kevin bermalas-malasan. Tapi ia dipaksa bermain basket. Akhirnya Kevin mengangguk dan ikut teman-temannya.
Edward: Kevin, ayo main yuk!
Kevin: Nggak, Ward. Gua gak mau main. Gua takut. Nanti, gua digangguin Daniel.
Edward: Gak usah khawatir. Kan ada gua. Ayo main yuk!
Maulana: Iya, Vin. Ayo gak usah malu. Kan ada gua. Main yuk!
Kevin: Oke, deh. Gua mau dong.
Edward: Nah, gitu dong! Namanya teman gua gitu lho.

Sesampai di lapangan basket, Edward dan teman-temannya langsung terkejut melihat Daniel dan Aditya juga berada di lapangan basket itu. Daniel sinis dan mengejek Edward cs. Maulana pun tak terima Daniel menghina Edward cs.
Daniel: Eh, mau main basket atau ngajak berantem? Lain kali kalo main basket jangan di sini. Emangnya tempat ini tempat orang berantem.
Maulana: Jangan marahi teman gua dong! Gua gak suka lu ngehina temen gua.
Daniel: Diam, lu! Dasar anak kampung!
Maulana: Enak aja, lu bilang anak kampung! Iya, gua emang anak kampung. Bokap gua sopir keluarganya Edward.
Daniel: Dasar anak kampung yang gak tau malu! Tetep aja anak kampung!
Iqbal: Daniel, lu gak usah menghina kami! Lu cuma anak durhaka!
Daniel: Anak durhaka? Siapa yang bilang saya anaka durhaka. Iya, saya emang anak durhaka! Iya, dasar anak seorang pelakor!
Edward: Enak aja, lo! Gua bukan anak pelakor apa kek? Itu urusan gua! Ini wilayah kami! Lu jangan pernah masuk ke wilayah kami.
Daniel: Saya males ama kamu ama si gendut itu.
Edward: Kenapa dia bawa nama gua?
Daniel: Terus terang, saya berurusan dengan kalian. Moga-moga kalian masuk penjara atas pencemaran nama baik. Mana buktinya? Mana?
Edward: Gua gak punya bukti, kek. Itu urusan kami!
Kevin: Udah, Edward! Tenang, lu! Tenang!

Daniel pun marah dan memaki-maki Edward cs. Dan mengancam mengusirnya. Edward naik pitam dan balik serang Daniel. Hal ini terjadinya pertengkaran Daniel dan Edward cs. Maulana yang melerai pertikaian Edward dan Daniel.
Daniel: Bagus ya? Rupanya begitu! Gara-gara orang tua saya cerai, kalian seenaknya bermain basket di sini. Kalian tidak tahu malu, pergi kalian! Nih untuk uang kalian masing-masing! Dan, untuk bayar ongkos taksi pulang ke rumah masing-masing! Dasar kalian emang sialan! Kalian emang anak setan! Kalian gak punya hati nurani! Kalian emang kurang ajar!
Edward: Lu yang kurang ajar! Nggak tahu malu!
Daniel: Dasar anak setan! Bangsat! Persetan, kamu!
Edward: Lu yang setan!
Maulana: Sudah! Sudah!
Daniel: Nggak tahu... Nggak tahu diri, kamu!
Edward: Sudah! Sudah! Gua udah muak ama lo, Daniel! Ingat, Niel! Gak usah ngejelekkin gua. Emang gua ini lemah. Gua tuh orang yang paling kuat. Nggak seperti lu. Lu preman. Gua nggak.
Daniel: Puas, gak! Puas! Ini semua gara-gara kalian yang ngehina gua! Gua gak terima pembalasan lu!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar