Selasa, 30 September 2003

Tol Pondok Pinang Dibuka Macetnya Minta Ampun

Selasa, 30 September 2003, 8:19 WIB
Tol Pd Pinang Dibuka Macetnya Minta Ampun
Kota, Warta Kota
Ruas Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Pondok Pinang-Veteran akhirnya dioperasikan Senin (29/9) pukul 15.00. Pembukaan tol sepanjang 2,7 km itu ditandai dengan transaksi pertama oleh Dirut PT Jasa Marga Syarifuddin Alambai.

Tapi berdasarkan pantauan Warta Kota, pembukaan tol baru ini menyebabkan kemacetan parah, terutama di malam hari ketika jam pulang kantor. Kendaraan dari arah timur yang biasa melewati Lebak Bulus, Deplu, dan Rempoa berebut memanfaatkan ruas tol baru ini. Akibatnya, ya terjadi penumpukan kendaraan.

"Tidak ada masalah teknis yang menyebabkan kemacetan. Kemacetan itu lebih karena disebabkan tumpleknya kendaraan. Makanya kita mengupayakan Tol Veteran-Ulujami bisa dibuka minggu depan. Jadi, masyarakat yang akan ke Ulujami bisa semakin cepat dan tidak terjebak kemacetan," ujar Kepala Humas PT Jasa Marga, Satria Genefanto, semalam.

Ia mengatakan, dengan dioperasikannya ruas tol ini, masyarakat yang akan ke Bintaro atau Ciputat akan lebih cepat lagi, karena bisa masuk tol lewat Gerbang Taman Mini. "Lewat tol ini bisa mempercepat perjalanan ke Bintaro 25 menit," kata Satria.

Pembukaan ruas tol Pondok Pinang-Veteran masih uji coba sehingga tarifnya belum ditentukan. Tarif tol harus diputuskan oleh Keppres. "Mudah-mudahan dalam waktu dekat keppres terbit, seringas tarif bisa segera diberlakukan," tukasnya.

Jalan Tol Pondok Pinang - Veteran menghabiskan biaya Rp 210,5 miliar. Ruas tol ini menjadi tumpuan warga Bintaro, Rempoa, dan sekitarnya yang ingin menuju pusat kota. Tapi adanya tol juga menambah persimpangan dan ini menyebabkan jalan reguler semakin macet. (wid)
Sumber: www.kompas.com, 30 September 2003

Senin, 29 September 2003

Setelah Veteran-Ulujami, Jasa Marga Selesaikan Ruas Tol Baru

Senin, 29 September 2003, 19:59 WIB
Setelah Veteran-Ulujami, Jasa Marga Selesaikan Ruas Tol Baru
Jakarta, Senin
PT Jasa Marga setelah selesai mengoperasikan ruas Veteran-Ulujami pada akhir 2003 sebagai bagian proyek pembangunan jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) akan menyelesaikan satu ruas lagi sepanjang 15 kilometer.
   
"Ruas yang akan diselesaikan itu di antaranya Ulujami-Kebon Jeruk dan Hankam-Cikunir," kata Direktur Utama PT Jasa Marga, Syarifuddin Alambai kepada wartawan usai meresmikan pembukaan ruas Pondok Pinang-Veteran di Jakarta, Senin (29/9).
    
Menurut dia, jika kedua ruas itu telah diselesaikan, kepadatan lalulintas di Tomang dan Cawang bisa dikurangi. Menurutnya jika ruas ini diselesaikan pemakai jalan dari Tangerang, Serpong, Bintaro, dan sekitarnya akan menuju ke arah Taman Mini, Jagorawi, atau Tol Dalam Kota dalam waktu yang lebih cepat.
   
PT Jasa Marga juga akan mengoperasikan Jakarta-Serpong ruas Pondok Aren-Ulujami sepanjang 2 kilometer yang akan dibuka untuk lalulintas umum Selasa (30/9). Dengan demikian, jika sebelumnya pengguna tol dari Serpong ke Jakarta baru dapat sampai Bintaro,  dioperasikan ruas tersebut dapat langsung mempercepat waktu menuju ke Bintaro.
   
Menurut Alambai, ruas Pondok Aren-Ulujami dikerjakan kontraktor PT Pembangunan Perumahan. Dengan selesainya pembangunan tersebut, untuk ruas tol Jakarta-Serpong sudah dapat diselesaikan.
               
Pondok Pinang-Veteran
Dengan telah beroperasinya ruas Pondok Pinang-Veteran yang diresmikan Senin (29/9), masyarakat yang tinggal di Bintaro dan Ulujami yang akan menuju Taman Mini setelah melewati Jalan Veteran harus melalui Jalan Deplu, dan jalan Ciputat Raya dapat melalui jalan tol melalui Gerbang Tol Pondok Pinang.
    
Menurut Alambai, kondisi Jalan Deplu Raya setiap hari dibuat searah hanya ke Ciputat saja. Namun, kemacetan lalulintas di kawasan ini mencapai dua sampai dengan tiga kilometer. Akibatnya, dibutuhkan waktu 30 menit sampai satu jam. Oleh karena itu, dengan dioperasikan ruas ini waktu tempuh dapat dipersingkat menjadi lima menit saja.
   
JORR Pondok Pinang-Veteran sepanjang 2,7 kilometer dikerjakan PT Modern Widya Technical dengan biaya Rp 210,5 miliar. Bertindak sebagai konsultan adalah PT Buana Archicon, PT Madyamangunkarsa, dan PT Arteri Cipta Rencana dalam waktu sekitar setahun.
   
Alambai mengatakan, proyek ini sebenarnya dapat diselesaikan lebih cepat jika tidak terhambat masalah pembebasan lahan. Berkaitan dengan hal itu diharapkan peran serta Pemerintah Daerah DKI Jakarta untuk membantu menangani masalah tersebut.
   
Saat ini masih ada masalah pembebasan lahan tinggal ruas JORR Ulujami-Kebon Jeruk dan Hankam-Cikunir sehingga jadwal kerja (time schedule) ini terpaksa diundur. Kenyataan ini membutuhkan tambahan biaya sedikit untuk menyelesaikannya.
   
Menurut Alambai untuk ruas Ulujami-Kebon Jeruk masih terdapat 40 persen ruas lahan yang belum dibebaskan. Guna menyelesaikan pembebasan lahan PT Jasa Marga mengalokasikan dana sekitar Rp 600 miliar yang sumbernya sebagian berasal dari obligasi. (Ant/prim)
Sumber: www.kompas.com, 29 September 2003

Rabu, 24 September 2003

Tol Pondok Pinang Urung Dibuka

Rabu, 24 September 2003, 8:55 WIB
Tol Pondok Pinang Urung Dibuka
Ulujami, Warta Kota
Pembukaan Tol Pondok Pinang-Veteran sepanjang 2,7 km yang merupakan bagian dari Jakarta Outer Ring Road (JORR) molor lagi. Semula, tol ini dibuka untuk umum Rabu (24/9) ini, tapi diundur lagi tanggal 30 September 2003.

"Rencananya memang dibuka Rabu pukul 24.00, tapi dibatalkan karena masih ada jembatan penyeberangan untuk masyarakat yang belum selesai. Jadi uji coba diundur hingga 30 September 2003," kata Kepala Humas PT Jasa Marga Satria Ganefanto di Jakarta, Selasa (23/9).

"Jembatan penyeberangan untuk masyarakat itu harus selesai dulu, baru tol dibuka untuk umum. Ini semata-mata demi keselamatan pekerja dan pengendara. Kami tak mau kecelakaan kerja robohnya beton yang terjadi Jumat (19/9) di Tol Pondok Aren-Ulujami terulang lagi," katanya lagi.

Dalam pengamatan Warta Kota Selasa sore, jalan tol itu sudah siap 90 persen. Jalan utama (main road) tol itu telah selesai. Saat ini tengah dibangun gerbang masuk (on rampl) dari Jalan Ciputat Raya dan off ramp (jalan keluar tol) Pondok Pinang. Jembatan yang dibangun adalah pengganti jalan masyarakat yang terbelah tol itu. Kemarin, balok beton jembatan (box gilder) baru dipasang.

Selain itu masih banyak material berserakan di tepi jalan utama itu. "Kalau memang mau dibuka Rabu malam, kami segera bereskan material-material itu," kata Rahardjo, Kabag Pengendalian Pelaksanaan Proyek Tol Pondok Pinang-Veteran.

Sementara itu, pembangunan ruas tol Veteran-Ulujami (1,3 km) yang menelan dana Rp 60 miliar terhambat pembebasan lahan di beberapa lokasi. Menurut Rahady Soebiyanto dari Subdiv Pengadaan Tanah Proyek Tol, masih ada empat lokasi di tepi Jalan Veteran yang belum dibebaskan.

Sesuai jadwal, tanggal 29 September akan dibuka beberapa ramp di TMII Junction seperti dari Bogor-Cilangkap, TMII-Cilangkap dan Ceger-Cawang. Tanggal 30 September pembukaan Tol Pondok Pinang-Veteran, Tol Pondok Aren-Bintaro-Ulujami.

FO Pancoran
Sementara itu, pembukaan jalan pada proyek underpass Pramuka,  jalan layang (fly-over/FO) Kuningan dan Pancoran akan dilakukan Oktober, tapi peresmiannya baru Desember 2003. Anggaran untuk underpass Pramuka mencapai Rp 28 miliar, FO Pancoran dan Kuningan masing-masing Rp 36 miliar dan total jenderal Rp 100 miliar.

"Kita upayakan awal Oktober sudah bisa open traffic di underpass Pramuka. Untuk fly-over Pancoran dan Kuningan akhir Oktober. Memang diperkirakan belum bisa 100 persen beres. Tapi, sudah bisa digunakan. Desember kita harapkan selesai semua," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Suena yang didampingi Kasubdis Jembatan DPU Eri Basworo kepada wartawan di Balai Kota. (luc/pra)
Sumber: www.kompas.com, 24 September 2003

Selasa, 23 September 2003

Mengurangi Kemacetan Sekira 40%, Senin, Mulai Difungsikan Tol Padalarang-Cikamuning

BANDUNG, (PR).- Hari pertama difungsikannya ruas jalan tol Padalarang-By Pass (Padalarang-Cikamuning) ditandai pemberian kartu tanda masuk (KTM) oleh Direktur Utama PT Jasa Marga Ir. Syarifuddin Alambai, M.T., kepada pemakai jalan tol pertama kali melintas, yaitu mobil Toyota Crown nopol D 1 NR yang ditumpangi Gubernur Jawa Barat Drs. H. Danny Setiawan, M.Si., di gerbang tol Padalarang Barat, Minggu (21/9) pukul 24.00 WIB. Tingginya volume kendaraan yang masuk dan keluar Kota Bandung melalui pintu tol By Pass Cikamuning mengakibatkan antrean kendaraan memanjang berjalan perlahan hingga lima kilometer.


ANTREAN kendaraan arah Purwakarta mulai memadati pintu tol Padalarang Barat (tol Cikamuning) yang telah dibuka, Senin (22/9). Sejak jalur tersebut dibuka, beban kendaraan di Padalarang arah Purwakarta mulai berkurang.*DUDI SUGANDI/"PR"

Dikatakan Dirut PT Jasa Marga, Ir. Syafuddin Alambai, M.T., dengan difungsikannya ruas jalan tol Padalarang-By Pass sepanjang 5,5 km yang menghabiskan biaya Rp 232,7 miliar, akan menghemat waktu tempuh dari Purwakarta ke Bandung atau sebaliknya. Bila melewati jalan lama (nontol) dibutuhkan waktu lebih dari 30 menit, tetapi bila melalui jalan tol hanya diperlukan waktu maksimal 10 menit.

"Ruas jalan tol Padalarang-By Pass merupakan bagian dari projek pembangunan jalan tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang) sepanjang 58 km. Difungsikannya ruas jalan ini secara tidak langsung menghemat waktu tempuh maupun menghindari kemacetan di simpang Jalan Raya Padalarang," ujarnya.

Menurut Syaffudin, saat ini pembangunan jalan tol Cipularang yang sudah selesai adalah ruas tol Dawuan-Sadang sepanjang 12 km dan Padalarang-Cikamuning sepanjang 6 km. Sedangkan sisanya Cikamuning-Sadang sepanjang 40 km diharapkan selesai 2006. "Dengan selesainya pembangunan jalan tol Cipularang, jarak Bandung-Jakarta yang sebelumnya diperlukan waktu 3,5 jam, dapat ditempuh maksimal 2 jam," jelasnya.

Selain itu, jalan tol Cipularang juga sebagai penghubung antara jalan tol Padalarang-Cileunyi dan jalan tol Jakarta-Cikampek. Dengan demikian, pemakai jalan dari arah Merak, Tangerang, dan tol dalam Kota Jakarta, bila akan ke Bandung atau sebaliknya, bisa terus melalui jalan tol tanpa harus keluar ke jalan nontol.

Berdasarkan pantauan "PR" di lapangan, selepas "upacara" pembukaan yang dilakukan Senin (22/9) dini hari, puluhan kendaraan dari arah Cikamuning sudah mulai masuk ke gerbang tol Padalarang Barat (gerbang tol baru). Begitu pula kendaraan yang akan keluar dari gerbang tol Padalarang Barat.

Arus kendaraan di gerbang tol yang terletak di Desa Mekarsari Kec. Ngamprah Kab. Bandung itu cukup lancar. Namun, menjelang sore hingga petang, mulai terjadi antrean kendaraan cukup panjang di pintu keluar gerbang tol maupun menuju pintu masuk.

Meskipun tiga pintu keluar dibuka, antrean kendaraan masih panjang mencapai kira-kira 200 meter. Sedangkan dari arah Cikalong Wetan antrean kendaraan yang berjalan merayap mencapai sekira lima kilometer.

Kondisi seperti itu dikhawatirkan akan bertambah pada saat peak season, Senin malam atau Selasa subuh, antrean kendaraan semakin panjang. Hal itu karena bertepatan dengan berakhirnya liburan.
Namun demimikian, selepas gerbang tol, para pengendara akan merasa nyaman lagi. Bahkan, dalam waktu sekira 5 menit sudah sampai di Jalan Raya Bandung-Purwakarta (persimpangan Cikamuning). Arus lalu lintas di persimpangan tersebut terlihat cukup lancar. Sejumlah petugas dari Satlantas Polres Bandung siaga penuh melakukan pengaturan arus lalu lintas dari dua arah. Petugas sedikit terbantu dengan berfungsinya traffic light.

Sementara itu, para pengguna jalan tol yang ditemui "PR" menyambut gembira dibukanya ruas jalan tol Padalarang-By Pass karena akan menghemat waktu dan mengurangi stres. Hanya, mereka menyarankan kepada PT Jasa Marga agar memperlebar interchange di Padalarang.

"Saya baru pertama kali lewat Padalarang-By Pass. Saya dari Pasirkoja hendak ke Purwakarta. Satu kilomater sebelum interchange Padalarang, saya membaca rambu penunjuk jalan. Arah kiri ke Padalarang/Cianjur, sedangkan lurus ke Cikampek/Jakarta. Saya pun tetap berada di jalur kiri. Begitu pula 500 meter menjelang interchange. Namun, saya kaget saat sampai di interchange Padalarang, ternyata jalurnya menyempit. Saya yang berada di jalur kiri harus beralih ke kanan. Padahal biasanya jika berada di jalur kiri, kemudian akan tetap lurus, tetap saja harus berada di jalur kiri, tidak beralih ke jalur kanan," keluh seorang pengemudi.

Tronton dilarang
Kepala PT Jasa Marga Cabang Padalarang-Cileunyi (Padaleunyi) Ir. A. Tito Karim menambahkan dibukanya Padalarang-By Pass akan mengurangi beban jalan di sekitar daerah Padalarang dan Tagog Apu. Selama ini puluhan ribu kendaraan yang keluar dari gerbang tol Padalarang (gerbang tol lama) selalu terjebak kemacetan di daerah tersebut.

"Dengan dibukanya jalan tol tersebut, sebenarnya akan menghemat waktu perjalanan Bandung-Jakarta sebanyak 30 menit hingga satu jam. Namun, hal itu sangat bergantung pada arus lalu lintas di Jalan Raya Bandung-Purwakarta, terutama antara Cikamuning-Sadang," jelasnya.

Kasatlantas Polres Bandung AKP Sadiman yang mendampingi Kapolres Bandung AKBP Drs. Eko Hadi Sutejo, S.H., M.Si., menjelaskan untuk memperlancar arus lalu lintas di Jalan Raya Bandung-Purwakarta, terutama dari Cikamuning menuju Sadang atau sebaliknya, pihaknya telah menempatkan sejumlah petugas kepolisian di beberapa titik rawan macet dan rawan kecelakaan lalu lintas. "Kita sudah tempatkan petugas mulai dari Wadon (daerah yang perbatasan dengan Kab. Purwakarta), Cigentur, Cikubang, Cadas Gorowong hingga pertigaan Cikamuning," ucapnya.

Selain itu, pihaknya juga membatasi waktu beroperasinya truk tronton yang menjadi penyebab kemacetan. Truk-truk tersebut boleh beroperasi mulai pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul 5.00 WIB (hari Senin hingga Jumat). Sementara hari Sabtu, Minggu, dan hari libur hanya boleh beroperasi pada malam hari.

Menyinggung pengaturan lalu lintas di persimpangan Cikamuning, tempat keluar-masuknya kendaraan dari jalan tol menuju Jalan Raya Bandung-Purwakarta, Satlantas Polres Bandung sudah menempatkan sejumlah petugas. "Kita tidak ingin terjadi kemacetan baru di Cikamuning atau memindahkan kemacetan dari Padalarang ke Cikamuning," tegasnya.

Mengenai kemacetan di sekitar Padalarang, menurutnya, akan berkurang sekira 40%. Meski begitu, pihaknya akan tetap melakukan pengaturan lalu lintas dengan menempatkan petugas, terutama di sekitar Pasar Tagog, pertigaan Jalan Tagor-Padalarang, dan sekitar Stasiun Kereta Api Padalarang.

"Seperti diketahui, di kawasan tersebut masih banyak kendaraan tradisional seperti andong dan becak. Belum lagi kendaraan umum. Kita minta mereka mulai beroperasi di atas pukul 10.00 WIB," tambahnya. (A-87/A-115)***
Sumber: Harian Pikiran Rakyat, 23 September 2003

Minggu, 21 September 2003

Pembukaan Tol Baru Kurangi Kemacetan 40%

BANDUNG, (PR).- Menjelang dibukanya ruas tol "Padalarang By-pass" (Tol Padalarang-Cikamuning) untuk umum, Minggu (21/9) pukul 24.00 WIB, sejumlah petugas PT Jasa Marga Cabang Padalarang-Cileunyi (Padaleunyi) tampak sedang melakukan berbagai persiapan.


SEORANG petugas tengah mengerjakan pembuatan petunjuk arah sebelum dipasang di sekitar gerbang tol Padalarang Barat, Sabtu (20/9). Penggunaan jalan tol Padalarang - Cikamuning ini menurut rencananya akan di resmikan pada hari ini, pukul 24.00 WIB.*AGUS ARDJITO/"PR"

Berdasarkan pantauan "PR" di lapangan, sejumlah petugas terlihat sedang membersihkan debu dan batu kerikil yang berada di ruas jalan tol sepanjang 6 km. Petugas lainnya tampak sedang membuat marka jalan dan memasang rambu-rambu lalu lintas. Penerangan jalan umum (PJU) sudah menyala. Sementara itu, di persimpangan tol Cikamuning dengan jalan raya Bandung-Purwakarta sedang dipasang traffic light untuk memperlancar arus lalu lintas yang keluar dan masuk jalan tol.

"Upacara" pembukaan "Padalarang By-pass" akan diselenggarakan, Minggu (21/9) pukul 20.00 WIB. Sebelumnya, pada pagi hari hingga sore akan diadakan lomba sepeda santai dan kegiatan menghibur lainnya.
Kepala PT Jasa Marga Cabang Padaleunyi, Ir. A. Tito Karim mengatakan meskipun pembangunan jalan tol Padalarang-Cikamuning sepanjang 6 km telah menghabiskan dana sebanyak Rp 190 miliar, pihaknya belum mengenakan tarif.

"Kita masih menunggu keputusan presiden (keppres) tentang besarnya tarif dan kapan akan diberlakukannya. Kita mengusulkan tarifnya Rp 300,00/km atau Rp 2.000,00 dari Padalarang ke Cikamuning," ujarnya.

Pihaknya berharap dibukanya "Padalarang By-pass" akan mengurangi beban jalan di sekitar daerah Tagog Apu. Selama ini, puluhan ribu kendaraan yang keluar dari gerbang tol Padalarang (gerbang tol lama) selalu terjebak kemacetan di daerah tersebut.

Ditambahkan, "Padalarang By-pass" sepanjang 6 km merupakan bagian dari ruas tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang). Begitu pula dengan ruas tol Cikampek-Sadang sepanjang 12 km yang sudah dibuka untuk umum beberapa waktu lalu.

"Dengan dibukanya kedua jalan tol tersebut, sebenarnya akan menghemat waktu perjalanan Bandung-Jakarta sebanyak 30 menit hingga 1 jam. Namun, hal itu sangat bergantung pada arus lalu lintas di jalan raya Bandung-Purwakarta, terutama antara Cikamuning-Sadang," jelasnya.

Berkurang 40%
Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Bandung, AKBP Drs. Eko Hadi Sutejo, S.H., M.Si., memprediksikan dengan dioperasikannya jalan tol Padalarang-Cikamuning sepanjang 5,54 km, di Desa Tagogapu dan Bojong Koneng, kemacetan lalu lintas di ruas Jalan Raya Padalarang akan mengalami penurunan hingga 40%. "Penurunan volume kendaraan tersebut merupakan kendaraan dari dua arah dari Purwakarta menuju Bandung atau sebaliknya hingga 40% lebih," ujar kapolres didampingi Kasatlantas Polres Bandung, AKP Sadiman, seusai acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Kasat Reskrim Polres Bandung dari AKP Umar S. Fana, S.H., S.Ik., kepada AKP Slamet Urlandi, S.H., S.Ik., bertempat di Mapolres Bandung, Sabtu (20/9).

Dikatakan kapolres, prediksi berkurangnya volume kendaraan yang masuk di ruas Jalan Raya Padalarang didasarkan pada jumlah kendaraan yang masuk ke Bandung dan Cimahi dari arah Purwakarta. Di mana setiap jamnya, tidak kurang dari 2.000 unit kendaraan dari arah Purwakarta menuju Bandung atau sebaliknya melewati ruas Jalan Raya Padalarang.

"Hal tersebut berdasarkan pantauan pada hari-hari biasa. Kalau memasuki akhir pekan, mulai dari Jumat malam hingga Minggu malam, volume kendaraan dapat mencapai dua kali lipat," ujarnya.

Padahal, berdasarkan hasil kajian instansi terkait, dalam hal ini Dinas Perhubungan dan Jasa Marga, kapasitas Jalan Raya Padalarang hanya untuk sekira 600 unit setiap jamnya. Hal ini merupakan salah satu faktor penyebab menumpuknya kendaraan hingga mengakibatkan kemacetan di jalur Padalarang.

Selain lebar ruas jalan yang sangat terbatas, faktor lain yang juga merupakan penyebab kemacetan di sekitar Padalarang, terutama kawasan Tagog, adalah masih banyaknya kendaraan tradisional, seperti pedati dan becak. Belum lagi jumlah kendaraan umum yang pada jam-jam tertentu berhenti di beberapa titik, seperti Pasar Tagog dan pertigaan Jalan Tagor-Padalarang, serta di kawasan Stasiun Kereta Api Padalarang.

Lebih jauh dikatakan kapolres, selama ini isu kemacetan lalu lintas Padalarang telah menjadi isu besar di masyarakat yang oleh Mabes Polri dijadikan sebagai masalah nasional. "Bahkan, secara khusus setiap hari besar, jalur Padalarang dilakukan pengawasan, pengamanan, dan pengaturan secara khusus," ujarnya.

Sementara itu, mengenai kemungkinan timbulnya perpindahan kemacetan dari akses pintu tol Padalarang ke pintu tol "sementara" Cikamuning, sejauh ini jajaran Lantas Polres Bandung masih akan melakukan pemantauan yang akan dikaji setiap minggunya. Meski demikian, pihaknya telah melakukan konsolidasi dengan pihak terkait. "Namun, kami akan melakukan antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya kemacetan di pertigaan Jalan Raya Tagogapu-Cikamuning tersebut," ujarnya.

Walau demikian, pihaknya akan mengupayakan normalisasi arus lalu lintas di jalur itu. Dengan harapan, dalam masa uji coba tersebut tidak terjadi kemacetan maupun hambatan bagi pengguna jalan.

Kapolres menyebutkan, untuk mewujudkan tujuan itu, pihaknya perlu bekerja sama dengan sejumlah instansi terkait, yang dalam hal ini Dinas Perhubungan Kab. Bandung dan Jasa Marga selaku pengelola jalan tol. "Dengan demikian, penanganan kemacetan lalu lintas dan pengamanan di sana dilakukan secara komprehensif oleh tiga instansi terkait tersebut," ujarnya.

Dikatakan kapolres, kemacetan yang kerap terjadi di ruas Jalan Raya Padalarang telah memberi dampak cukup besar dari segi sosial dan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Hal itu bisa dilihat dari jumlah arus lalu lintas yang melewati jalur Padalarang setiap harinya yang mencapai 25.000 sampai 30.000 kendaraan. Sementara itu, untuk hari libur dan akhir pekan, bahkan meningkat sampai dua kali lipat.

Menurut dia, kerugian dialami masyarakat di kawasan macet itu cukup banyak. Di samping itu, kemungkinan muncul peluang gangguan kriminalitas lebih besar hingga membuat masyarakat setempat kurang merasa aman.

Mengenai upaya pihak Jasa Marga melakukan perlebaran jalan arteri selepas gerbang tol selebar 1,5 meter sehingga dapat dilewati dua lajur kendaraan, dikatakan kapolres secara langsung dapat mengurangi tingkat kemacetan. "Bahkan, dengan dipasangnya traffic light selain mengurangi kemacetan juga menghindari timbulnya kecelakaan di kawasan tersebut," ujar kapolres seraya menambahkan untuk menghindari timbulnya kemacetan akibat kendaraan yang mogok atau mengalami kemacetan pihak Jasa Marga menyediakan derek gratis, seperti di beberapa pintu tol lain. (A-87/A-115)***
Sumber: Harian Pikiran Rakyat, 21 September 2003

Sabtu, 20 September 2003

Ruas Tol Cikamuning Dibuka untuk Umum

BANDUNG, (PR).- Mulai Minggu (21/9) pukul 24.00 WIB, ruas tol Padalarang By Pass (Tol Padalarang-Cikamuning) sepanjang 6 km dibuka untuk umum. Namun, pembukaan tersebut sifatnya masih uji coba karena PT Jasa Marga Cabang Padalarang-Cileunyi (Padaleunyi) belum mengenakan tarif. "Para pengendara yang melewati tol Cikamuning akan dikenakan tarif yang sama dengan mereka yang keluar dari gerbang tol Padalarang," ujar Kepala PT Jasa Marga Cabang Padaleunyi Ir. A. Tito Karim, Jumat (19/9).

Dikatakan, selama ini jumlah kendaraan yang keluar dari gerbang tol Padalarang (gerbang tol lama) mencapai 17.000 hingga 18.000 kendaraan per hari. Selepas gerbang tol, puluhan ribu kendaraan tersebut biasanya terjebak kemacetan.

"Dengan dibukanya Padalarang By Pass, kita perkirakan 40% atau sekira 7.000 kendaraan per hari akan pindah ke Cikamuning (gerbang tol baru). Dengan demikian, beban jalan di daerah Tagog Apu yang selama ini sering macet menjadi semakin berkurang," tambahnya.

Di sisi lain, dibukanya Padalarang By Pass akan berpengaruh terhadap jalan arteri Bandung-Purwakarta, terutama dari Cikamuning hingga Sadang. Beban jalan tersebut akan semakin meningkat. Terlebih dengan telah dibukanya tol Cikampek-Sadang pada pertengahan Agustus lalu.

"Pembukaan ruas tol Cikampek-Sadang sepanjang 12 km dan Padalarang-Cikamuning sepanjang 6 km yang merupakan bagian dari ruas tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang) sebenarnya akan menghemat waktu perjalanan Bandung-Jakarta sebanyak 30 menit hingga 1 jam. Namun, hal itu sangat bergantung pada arus lalu lintas di jalan raya antara Cikamuning-Sadang," jelasnya.

Agar arus lalu lintas di jalan arteri sepanjang 49 km itu berjalan lancar, pihaknya menyarankan truk-truk besar supaya beroperasi pada malam hari. Selain itu, kondisi jalan yang bergelombang agar segera diperbaiki. Pada saat peak season (akhir pekan atau libur nasional), petugas kepolisian agar melakukan pengaturan lalu lintas.

Ditambahkan Tito, bersamaan dengan dibukanya Padalarang By Pass, PT Jasa Marga akan memperketat kendaraan yang overload. Truk-truk bermuatan lebih dari 10 ton akan dilarang masuk tol. Hal itu supaya jalan tidak cepat rusak dan pengguna jalan tol lainnya, terutama kendaraan pribadi merasa aman dan nyaman.

Menyinggung tentang waktu dan besarnya tarif yang akan diberlakukan di ruas tol Padalarang By Pass, PT Jasa Marga masih menunggu keputusan presiden (keppres). "Jalan tol Padalarang-Cikamuning sepanjang 6 km telah menghabiskan dana Rp 190 miliar. Untuk itu, kita mengusulkan tarifnya Rp 300,00/km atau Rp 2.000,00 dari Padalarang ke Cikamuning," jelasnya.

Sementara itu, berdasarkan pantauan "PR" di lapangan, pengerjaan projek sudah hampir selesai 100%. Begitu pula dengan pembangunan jembatan Cimeta sepanjang 420 meter. Kendaraan bisa melaju dengan mulus, bahkan Padalarang-Cikamuning bisa ditempuh dengan waktu hanya 7 menit.

Namun, kendaraan harus hati-hati ketika akan menuju Jalan Raya Bandung-Purwakarta (Cikamuning) karena selepas keluar dari Padalarang By Pass, jalannya menurun, menikung, dan menyempit. Selain itu, di sisi kiri dan kanan jalan sepanjang 900 meter itu terdapat tebing yang cukup curam. Laju kendaraan harus diperlambat jangan sampai masuk "jurang". (A-115)***
Sumber: Harian Pikiran Rakyat, 20 September 2003

Selasa, 09 September 2003

Hindari Perempatan Cawang

HINDARI PEREMPATAN CAWANG
Selasa, 09-09-2003, 08:14 WIB
Saat ini Pemda DKI sedang mengerjakan proyek pembuatan terowongan di perempatan Cawang. Sebagian lajur lalu lintas digunakan untuk pekerjaan tersebut sehinga arus lalu lintas tersendat terutama pada pagi hari.

Antrean kendaraan kendaraan di Ruas Tol Jagorawi mencapai Pasar Rebo demikian juga Ruas Tol Pondok Pinang - Kampung Rambutan, sedangkan Ruas Cikampek antrean mencapai Simpang Susun Cikunir.

Diperkirakan masa pelaksanaan pembangunan selama 2 tahun, dan disarankan agar pemakai jalan memghindari perempatan Cawang.
Sumber: infotol.astaga.com, 9 September 2003