ATASI
KEMACETAN DI BINTARO JASA MARGA DAN POLISI SIAGA 24 JAM
Jum'at, 07-11-2003, 09:01 WIB
Sejak Jalan Tol Jakarta-Serpong Ruas Pondok Aren-Ulujami dan Jakarta Outer Ring Road (JORR) Ruas Pondok Pinang-Veteran mulai dioperasikan untuk lalu lintas umum, jalan-jalan di Bintaro dan sekitarnya menjadi semakin padat. Misalnya di Jalan Veteran dan di daerah Ulujami yang terdapat pintu kereta api. Apalagi di pagi dan sore hari, setiap 10 menit sekali ada kereta api yang lewat. Tentunya ini menambah tersendatnya arus lalu lintas di daerah Ulujami.
Jum'at, 07-11-2003, 09:01 WIB
Sejak Jalan Tol Jakarta-Serpong Ruas Pondok Aren-Ulujami dan Jakarta Outer Ring Road (JORR) Ruas Pondok Pinang-Veteran mulai dioperasikan untuk lalu lintas umum, jalan-jalan di Bintaro dan sekitarnya menjadi semakin padat. Misalnya di Jalan Veteran dan di daerah Ulujami yang terdapat pintu kereta api. Apalagi di pagi dan sore hari, setiap 10 menit sekali ada kereta api yang lewat. Tentunya ini menambah tersendatnya arus lalu lintas di daerah Ulujami.
Kepadatan arus lalu lintas yang sebelumnya tidak pernah terjadi di daerah-daerah tersebut, kini menjadi pemandangan rutin sehari-hari, khususnya di saat jam berangkat dan pulang kerja. Karena kepadatan ini terjadi setelah beberapa ruas jalan tol dioperasikan, maka timbul kesan bahwa kemacetan ini terjadi akibat adanya jalan tol baru yang belum selesai tapi dipaksakan untuk dioperasikan. Sebagian masyarakat menganggap hal ini merupakan penyebab yang beralasan.
Padahal, bila mau ditelaah lebih jauh, kepadatan ini bisa jadi karena perilaku pengemudi secara umum dan kondisi lalu lintas yang ada di daerah tersebut. Dari sisi perilaku pengemudi, sudah merupakan hal yang wajar apabila ada akses jalan tol baru, maka masyarakat akan berbondong-bondong untuk melintasi ruas tersebut. Karena mereka ingin melintas pada saat yang bersamaa, maka kepadatan pun tidak terhindarkan. Sedang dari sisi kondisi lalu lintas di daerah tersebut, bisa dikatakan bahwa sebelum adanya jalan tol, jalan-jalan di daerah tersebut, seperti di Jalan Bintaro/Kodam, sudah merupakan titik-titik kemacetan karena banyaknya kawasan pemukiman yang masyarakatnya banyak beraktivitas di luar kawasan tersebut.
Untuk mengatasi hal ini, beberapa saat setelah jalan tol Pondok Aren-Ulujami dioperasikan, Jasa Marga sudah memasang rambu-rambu di daerah sebelum pintu keluar (off ramp) Bintaro (Viaduct). Pada rambu tersebut pemakai jalan yang akan ke arah Jalan Veteran atau wilayah Jakarta Selatan agar keluar di pintu ini. Sedang pintu keluar di Ulujami hanya diperuntukan untuk kendaraan yang akan menuju arah Kebayoran Lama atau Ciledug. Pemasangan rambu ini dimaksudkan untuk membagi arus lalu lintas agar jangan sampai terkonsentrasi di satu titik, yaitu semuanya keluar di off ramp Ulujami. Meskipun belum maksimal, karena sangat tergantung dengan perilaku pemakai jalan, upaya ini ternyata mampu mengurangi kepadatan lalu lintas di daerah Ulujami.
Upaya lain yang sudah dilakukan Jasa Marga untuk mengatasi hal ini adalah melakukan kerjasama dengan pihak kepolisian (Polsek Pesanggrahan). Meskipun sebelumnya kedua instansi tersebut sudah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi kemacetan di daerah tersebut, namun setelah dilakukan koordinasi lebih intensif, maka kepadatan arus lalu lintas di kawasan Bintaro ini bisa lebih teratasi.
Untuk mengatasi kepadatan arus lalu lintas di daerah tersebut, Jasa Marga dan pihak Kepolisian berkonsentrasi pada empat lokasi yang dianggap sebagai penyebab timbulnya kemacetan. Keempat lokasi tersebut adalah on/off ramp Ulujami (pertemuan Jalan Tol Pondok Aren-Ulujami dengan Jalan Ulujami, pintu kereta api di Jalan Bintaro Permai, pertigaan Jalan Veteran dengan Jalan Bintaro Permai (Tanah Kusir) dan pertigaan Jalan Veteran dengan akhir Jalan Tol Pondok Pinang-Veteran.
Pada keempat titik kemacetan dimaksud, Jasa Marga bekerjasama dengan Polsek Pesanggrahan siaga 24 jam. Artinya, bila terjadi kemacetan setiap saat di keempat lokasi tersebut, petugas dari kedua instansi ini siap untuk segera terjun ke lokasi. Sedang konsentrasi pengaturan langsung di lapangan ditetapkan pada jam-jam sibuk, yaitu pada pagi hari (06.00 s.d. 09.00) dan sore hari (16.00 s.d. 19.00).
Untuk mengatasi hal ini, Jasa Marga menurunkan seluruh komponen operasional yang ada, yaitu Patroli Jasa Marga, petugas proyek pembangunan jalan tol Veteran-Ulujami, Patroli Jalan Raya (PJR) dan PT Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ). Sedang dari pihak Polsek Pesanggrahan, seluruh pasukan akan dikonsentrasikan di daerah tersebut pada saat jam rawan kemacetan. Selain itu, sesuai dengan permintaan Jasa Marga, Polsek Pesanggrahan juga akan memberdayakan Kamra yang ada.
Pengaturan di keempat titik lokasi ini sudah diujicoba pada hari Sabtu (1/11) kemarin. Dan hasilnya sudah menunjukkan peningkatan yang cukup berarti. Kepadatan lalu lintas di daerah tersebut bisa tertangani. Kendaraan tidak lagi harus berhenti terlalu lama di daerah rawan macet, tapi sudah dapat berjalan dengan frekuensi yang konstan.
Untuk penanganan ke depan, Jasa Marga juga akan berkoordinasi dengan pihak pengembang (PT Bintaro Jaya) dan DLLAJ. Kepada pihak pengembang, Jasa Marga akan mengusulkan agar jam pemberlakuan satu arah pada sore hari dari Jalan Veteran ke Perumahan Bintaro bisa diperpanjang. Usulan ini dimaksudkan untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas di daerah Jalan Veteran. Sedang kepada pihak DLLAJ, Jasa Marga akan mengusulkan agar pembagi jalur di Jalan Veteran (depan Rumah Sakit Veteran) bisa ditambah. Usulan ini dimaksudkan agar para pemakai jalan dari Jalan Kesehatan yang akan ke Jalan Deplu tidak berputar di depan rumah sakit tersebut.
Sumber: infotol.astaga.com, 7 November 2003
Tidak ada komentar:
Posting Komentar