Jumat, 11 Agustus 2000

Nita Tilana Telah Tiada

Jumat, 11 Agustus 2000
Nita Tilana Telah Tiada
Jakarta, Kompas
Penyanyi Nita Tilana (32) telah tiada. Nita yang menderita sakit kanker serviks-lebih dikenal sebagai kanker leher rahim-meninggal dunia di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, hari Kamis (10/8) pukul 11.10.

Jenazah almarhumah hari Kamis kemarin disemayamkan di rumah duka di Kompleks Persada Kemala Blok XIV/3 Kalimalang, Bekasi. Subuh dini hari tadi, jenazah dibawa ke Bandung untuk disemayamkan sejenak di Masjid Nurtanio dan rencananya akan dikebumikan di Pemakaman Sirnaraga, Bandung, hari ini pukul 10.00.

Setahun terakhir ini, berita tentang Nita memang berisi keprihatinan mengenai kesehatannya. Kakinya sudah dua kali dioperasi, sementara tekanan tumor membuat ginjalnya sulit bekerja. Berat badannya terus menyusut, terakhir sampai menjadi sekitar 30 kilogram. Kanker serviks itu memasuki stadium IIIB.

Sejak 8 Agustus lalu, Nita sudah tidak sadarkan diri. Pagi hari sebelum Nita meninggal dunia, menurut Ruly Amada (30)-suami Nita Tilana-jantung dan napas Nita masih normal.

"Sebelumnya, dokter sudah mengatakan Nita hanya bisa bertahan 12 jam lagi. Sejak itu, kami perkirakan Nita paling banter bertahan sampai hari Jumat. Tapi nyatanya hari Kamis ini dia meninggal," kata Ruly.

Menurut Ruly Amada, sehari sebelum Nita tidak sadarkan diri, saudara-saudara Nita mengajaknya berdoa bersama. "Waktu mau berdoa, Nita malah bilang kepada saudara-saudaranya, doain dan jagain suamiku. Meskipun sakit, dia malah memikirkan saya," ucap Ruly, yang selalu menunggui Nita siang dan malam selama terbaring di Rumah Sakit Pondok Indah di kamar 3301.

Setia
Nita dikenal dengan sikap setia kawannya. Walaupun ia telah menjadi penyanyi terkenal, Nita tetap bersedia menjadi backing vokal rekan penyanyi lainnya. "Dia butuh backing vocal, ya, aku bantu aja," demikian kata Nita suatu kali seperti dikutip kakaknya, Ray Bachtiar (41).

Tak heran, meninggalnya Nita Tilana membuat kawan-kawan dekatnya bersedih karena kehilangan. Banyak rekan sesama artis yang melayat ke rumah duka untuk mengantar kepergiannya.

Ulfa Dwiyanti, Nia Daniati, kemarin sore, berdoa di sisi jenazah Nita. Hadir pula Chris Pattikawa, Ita Purnamasari dan Dwiki Darmawan, Ruth Sahanaya dan Jeffry Waworuntu, Alya Rohali, Paramitha Rusady dan Gunawan, Lita Zen, Monica Oemardi, Andre Hehanusa, Vinny Alfionita, Edwin dan Djody, Titiek Puspa, dan Nia Zulkarnaen.

Banyak kawan mengenang kebaikan Nita. Paramitha Rusady yang telah mengenalnya sejak 15 tahun lalu mengatakan bahwa Nita itu bisa membesarkan hati teman-temannya.

"Pernah saya bilang sama Nita. Nit, suara saya rusak dan jadi jelek. Tapi kata Nita, justru dia senang suara saya seperti sekarang ini. Jadi berat dan seksi, kata Nita. Dia itu memang bisa membesarkan hati temannya," kenang Paramitha. "Seminggu yang lalu saya menjenguk dia di rumah sakit. Waktu itu Nita masih menitip madu Arab pada saya. Rencananya, hari ini madu itu mau saya berikan pada Nita. Sayang, dia enggak tertolong," tambahnya.

Anak kelima dari enam bersaudara anak-anak pasangan (almarkum) Tubagus Ahmad Drajat-(almarhumah) Endeh Khadijah kini menyusul kedua orangtuanya. Ibunya meninggal dunia pada tahun 1987 setelah serangan stroke dan menderita lumpuh selama tiga tahun. Selama itu pula Nita Tilana merawat ibundanya. Ayahnya meninggal dunia karena penyakit jantung hanya satu minggu usai pernikahan Nita-Ruly bulan Oktober tahun lalu.

Nita meninggalkan kelima saudaranya, Ria HD, Ray Bachtiar, Nane Meiyane, Roy Irawan, dan si bungsu Arman, salah satu personel Band Gigi. Kini, Nita Tilana telah tiada. Ia pergi meninggalkan kenangan manis bagi rekan-rekannya. (lok)
Sumber: Harian KOMPAS, 11 Agustus 2000, dengan catat perubahan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar