Berita Harian Hero akuisisi Tops senilai Rp111 milyar
Hero Supermarket (HERO) akan mengakuisisi 22 perusahaan eceran Tops beserta gudangnya dengan nilai transaksi mencapai Rp111 milyar. Presiden Direktur HERO Ipung Kurnia mengatakan sumber dana yang digunakan berasal dari cadangan dan fasilitas bank jangka panjang yang belum digunakan.
Ipung merinci penandantangan kesepakatan jual beli telah dilakukan Selasa (29/04) antara perseroan dengan Royal Ahold Belanda selaku pemilik perusahaan Tops. Kendati demikian manajemen HERO akan meminta persetujuan dari pemegang saham saat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasar (RUPSLB) pada Juni mendatang.
Transaksi ini menurut Ipung baru dapat dikatakan efektif bila mendapat persetujuan dari para pemegang saham dan telah memenuhi syarat seperti yang telah disepakati bersama antara dua perusahaan. Setelah itu HERO nantinya akan mengganti nama Tops menjadi Hero Supermarket dan para karyawan tetap dipekerjakan dengan kondisi dan syarat yang sudah ada sebelumnya.
Perusahaan ritel ini dipastikan tidak akan membagikan dividen tahun buku 2002 dengan alasan laba akan dimanfaatkan untuk ekspansi usaha.
Hero Supermarket (HERO) akan mengakuisisi 22 perusahaan eceran Tops beserta gudangnya dengan nilai transaksi mencapai Rp111 milyar. Presiden Direktur HERO Ipung Kurnia mengatakan sumber dana yang digunakan berasal dari cadangan dan fasilitas bank jangka panjang yang belum digunakan.
Ipung merinci penandantangan kesepakatan jual beli telah dilakukan Selasa (29/04) antara perseroan dengan Royal Ahold Belanda selaku pemilik perusahaan Tops. Kendati demikian manajemen HERO akan meminta persetujuan dari pemegang saham saat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasar (RUPSLB) pada Juni mendatang.
Transaksi ini menurut Ipung baru dapat dikatakan efektif bila mendapat persetujuan dari para pemegang saham dan telah memenuhi syarat seperti yang telah disepakati bersama antara dua perusahaan. Setelah itu HERO nantinya akan mengganti nama Tops menjadi Hero Supermarket dan para karyawan tetap dipekerjakan dengan kondisi dan syarat yang sudah ada sebelumnya.
Perusahaan ritel ini dipastikan tidak akan membagikan dividen tahun buku 2002 dengan alasan laba akan dimanfaatkan untuk ekspansi usaha.
Sumber: www.indofinanz.com, Rabu, 30 April 2003
