Shinta dan Hendra sudah menikah hampir enam tahun, tapi belum juga dikaruniai keturunan. Shinta pun menjadi sedih, apalagi ketika para wanita mencemoohnya sebagai wanita mandul. Belum lagi Hendra yang berubah menjadi suami yang durhaka, kasar, dan suka pulang pagi. Belakangan kemudian Shinta tahu kalau Hendra berselingkuh dengan wanita lain.
Shinta berjualan kue keliling untuk dapat menghidupi dirinya sendiri. Sementara Hendra yang menggangur, bermalas-malasan dan mabuk-mabukan.
Hendra berselingkuh dengan seorang wanita panggilan bernama Irene. Hendra sangat mencintai Irene ketimbang istrinya, tetapi Irene hanya memanfaatkannya. Irene sering meminta uang kepada Hendra. Hendra memaksa untuk menjual perhiasan istrinya. Bahkan Hendra menggunakan cara kasar kepada istrinya.
Tak tahan dengan hidup kemiskinan, Hendra meninggalkan rumahnya dan ia tinggal bersama Irene di rumah kontrakan. Hendra menolak mendengar istrinya. Sampai akhirnya Hendra dan Irene diusir warga. Kemudian, Hendra menyiksa Shinta dengan sangat parah, hingga ia membakar tubuh Shinta hingga tewas terpanggang dan meninggal dunia.
Sementara itu, Irene mulai mual-mualan dan ia bertambah syok saat dinyatakan positif hamil dua bulan. Irene sangat terpukul dan memberi penjelasan ke Hendra. Hendra malah marah besar dan meminta Irene menggugurkan kandungannya. Ia tak mengakui kehamilan selingkuhannya.
Hari-hari berikutnya Hendra merasa dikejar-kejar oleh arwah Shinta sampai dia agak gila. Hingga akhirnya Hendra tertabrak oleh sebuah mobil dan akhirnya ia meninggal dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar